SELAMAT DATANG!!!!!

SILAKAN MEMBACA BLOG SAYA, KALAU ADA KEKURANGAN KASIH COMMENT DI SHOUTBOX YAAAA

Kamis, 26 Juni 2008

FootballClassic : Jose Villalonga Llorente

Penyemat mahkota pertama

Menjadi klub terbesar dam paling megah di dunia menjadi dambaan Real Madrid sejak lama. untuk itu, butuh trofi internasional yang bergengsi sebagai mahkotanya. Dan, mahkota kebesaran yang pertama itu akhirnya disematkan oleh pelatih kelahiran Cordoba, Jose Vilallonga Llorente.

Tak tanggung-tanggung. Pada tahu pertamanya, dia langsung membawa Madrid juara Liga Champions pertama, musim 1955-56. Prestasi serupa dia berikan di musim berikutnya. Sayang dia diganti pada akhir musim 1956-57, sebelum memberi gelar-gelar bergengsi lainnya.

Jika kemudian Madrid mampu juara Liga Champions lima kali berturut-turut, itu tak lepas dari peran Villalonga. Suksesnya membawa 2 gelar pertama memantapkan kepercayaan diri Madrid. El Real benar-benar merasa sebagai klub terhebat di dunia seperti yang diharapkan selama ini.

Dipilihnya Villalonga sebagai pelatih Madrid menggantikan Fernandez memang di luar dugaan. Sebab, dia tak punya catatan yang spektakuler sebagai pelatih. Dia juga tak pernah punya catatan resmi sebagai pemain sepak bola.

Villalonga hanya melatih tim-tim kecil, bahkan sebagian tim amatir atau tim takresmi. Sementara Madrid merupakan klub dengan target sangat tinggi. Namun, Villalonga sosok yang sangat mencintai sepak bola.

Dia juga mampu membuktikan kemampuan terbaiknya. Sebelum menjuarai Liga Champions, dia seudah lebih dulu mempersembahkan dua gelar Divisi Primera (1954-55 dan 1956-57) serta Piala Latina (1955 dan 1957).

Segera dia menjadi pahlawan Madrid . Namun, namanya tak terlalu sensasional. Citranya terlibas oleh kebesaran beberapa pemain Madrid yang saat itu memang mengagumkan. Sebut saja Alfredo Di Stefano, Francisco gento, Miguel Munoz, Hector Rial, dan Raymond Kopa.

SEMPAT DIRAGUKAN

Karena latar belakang yang tak begitu jelas, kemampuan Villalonga sempat diragukan. Dia dinilai sebagai pelatih dadakan. Bahkab, ketika membawa Madrid juara Liga Champions, kemampuannya masih diragukan.

Adanya pemain-pemain besar di Madrid dinilai sebagai latar kesuksesannya. Sedangkan taktik dan strateginya dianggap biasa saja. Bahkan, Viallalonga sempat dinilai pelatih yang amat beruntung, karena tinggal memasang para bintang dan menunggu hasilnya.

Anggapan itu langsung dia bantah lewat bukti prestasi. Selesai menangani Madrid, dia sempat menganggur, Atletico Madrid akhirnya menariknya pada 1959. Prestasinya ternyata masih cemerlang. Pada final Copa del Generalisimo tahun 1961 dan 1962, Atletico selalu mengalahkan mantan klubnya Real Madrid.

Dua kali pula Atletico dia bawa menduduki runner-up Divisi Primera. Bahkan, dia melengkapinya dengan gelar Piala Winners 1961-62. Sejak itu, kemampuan Viallalonga tak diragukan lagi. Meski strateginya sama dengan pelatih lain, tapi dia punya naluri dan penglolaan yang baik. Itu pula sebabnya, timnas Spanyol akhirnya memakainya.

Tak sia-sia, Viallalonga kembali memeberikan sentuhan ajaibnya. Dia membawa Spanyol juara Piala Eropa 1964. Sebuah prestasi yang meledakkan euforia di seantero Spanyol, juga mengukir namanya sebagai salah satu pelatih terbaik negeri itu.

Dia tampaknya memang ditakdirkan sebagai penyemat mahkota sepak bola.

FAKTA VILLALONGA

Nama Lengkap
Jose Villalonga Llorente

Julukan
Pepe

Lahir
Cordoba (Spanyol), 12 Desember 1919

Karier Pemain
-

Karier Pelatih
Real Madrid (1955-1957)
Atletico Madrid (1959-1962)
Spanyol (1962-1966)

REKOR VILLALONGA
  • Pelatih termuda yang mampu mejuarai Liga Champions (36 tahun, 184 hari).
  • Pelatih pertama dan satu-satunya yang mampu membawa timnas Spanyol meraih gelar Internasional (Piala Eropa).
  • Pelatih pertama yang menjuarai Liga Champions dua kali berturut-turut.
  • Pelatih pertama yang mampu mejuarai LIga Champions dan Piala Winners


Sumber : Tabloid Soccer

nb : sorry ga ada fotonya. ^_^

Minggu, 22 Juni 2008

FootbalClassic : Vaclav Jezek

PENGHARUM EROPA TIMUR TERAKHIR

Sukses mengantarkan Cekoslovakia menjadi kampiun Euro 1976, Jezek dinobatkan sebagai pelatih terbaik sepanjang masa



Selepas Uni Soviet menjuarai Euro 1960, dalam kurun waktu satu dekade lebih takada lagi negara dari Eropa timur yang berjaya di Eropa. Ciri khas permainan Eropa Timur yang mengutamakan kolektivitas seakan mati suri. Beruntung Cekoslovakia menyelamatkan nama Eropa Timur, setelah menjuarai Euro 1976.

Otak sukses Cekoslovakia tak lain dari Vaclav Jezek. Bisa dibilang Jezek adalah pelatih terakhir yang mengharumkan Eropa Timur di kancah sepak bola. Pasalnya, setelah Cekoslovakia, tak ada lagi negara Eropa Timur yang menjadi juara Euro.

Jezek menangani Cekoslovakia sejak 1972 setelah sebelumnya berkelana di Belanda bersama ADO Den Haag (1969-1972). Meski bersama ADO tak mendapat gelar, namun hal itu tak menurunkan kredibilitas Jezek sebagai salah satu pelatih hebat. Sebelumnya Jezek mengantarkan Slavia Praha menjuarai liga domestik pada 1964-65 dan 1966-67.

Oleh sebagian pemain, penunjukan Jezek sebagai pelatih dianggap sebagai keputusan tepat. Sebelum menghadirkan trofi Henry Delauney, salah satu andalan Cekoslovakia saat itu, Antonin Panenka, mengaku sangat senang dilatih oleh Jezek.

"Jezek memang dikenal sebagai pelatih yang keras dan sangat mengutamakan kedisiplinan. Namun, hal itu tidak terlalu masalah lantaran reputasinya telah terbukti. Bersama dia permainan kami lebih enak dan juga lebih agresif," papar Panenka seperti dirilis situs www.idnes.cz.

MENGGEBRAK DI BELGRADE

Bersama asistennya yang kelak akan menjadi sukseornya sebagai pelatih timnas Cekoslovakia, Josef Venglos, Jezek menerapkan disiplin tinggi untuk membentuk tim yang tangguh. Seperti diceritakan anaknya, Pavel Jezek, dalam wawancara di www.idnes.cz.

"Saat itu umurku baru 15 tahun. aku kerap diajak ayahku untuk untuk melihat langsung dia melatih para pemain. Ayahku memang keras dan sangat disiplin. Meski sebatas latihan, tak ada yang diperbolehkan untuk bercanda. Pemain yang masuk ke skuad timnas benar-benar pemain pilihan," papar Pavel.

Toh, tak sia-sia kerja keras Jezek. dalam tempo 4 tahun Cekoslovakia muncul sebagai tim kuat. Sebenarnya, di Euro 1976, Cekoslovakia bukanlah unggulan. Apalagi di partai final Cekoslovakia bertemu dengan mengutamakan kolektivitas permainan yang diterapkan Jezek cukup ampuh. Sempat unggul 2-0 pada 25 menit pertama, Jerman Barat berhasil menyamakan keududukan dan memaksa adu penalti. Toh, mental Josef Capkovic cs telah terbentuk di tangan dingin Jezek. Cekoslovakia pun jadi kampiun Euro 1976 setelah menang adu penalti.

Jezek memang laik jadi pelatih termahsyur di Cekoslovakia. Dia telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk sepak bola. Setelah sempat berkarier sebagai pemain, JEzek memutuskan menjadi pelatih saat umurnya baru 26 tahun.

Jika Jezek tidak menuruti kata hatinya untuk terus berprofesi sebagai pelatih, mungkin Cekoslovakia tak akan pernah menjadi juara Euro. Ya, Jezek memang sempat mencicipi dunia fill sebelum akhirnya fokus untuk menjadi pelatih. Kini profesi sebagai pemain film diteruskan oleh anaknya, Pavel.

Jezek meninggal pada 27 Agustus 1995 di Praha dalam umur 72 tahun. Meski Cekoslovakia telah terpecah menjadi Republik Ceko dan Slovakia, namun kehebatan Jezek terus dikenang oleh masyarakat kedua negara yang sebelumnya menjadi satu tersebut.

FAKTA JEZEK :
Nama Lengkap : Vaclav Jezek

Lahir : Zvolen (Slovakia), 1Oktober 1923

Karier Pemain : SK Jaromer (1942-1944), Spartak Hradec Kralove (1944-1947), Slavie Branska Bystrica ( 1947-1949)

Karier Pelatih : Tatran Liberec (junior), Department Liberec (junior), Locomotive buenos aires , Dukla Praha (junior), Sparta Praha (1964-1969), ADO Den Haag (1969-1978), Feyenoord Rotterdam (1978-1982), Sparta Praha (1983-84), FC Zurich (1984-1986), Sparta Praha (1986-1991)

Sumber : Tabloid Soccer

RUSIA = KEKUATAN BARU EROPA

Tak ada kata yg pantas buat Rusia selain LUAR BIASA !!!

Di luar dugaan, mereka berhasil menjungkalkan Belanda yg menjadi favorit juara Euro kali ini.


Roman Pavlyuchenko

Adalah Roman Pavlyuchenko yang membungkam ratusan ribu penduku Belanda yg datang ke stadion pada dini hari tadi. Lewat sepakan yang mematikan di menit ke-56, Rusia berhasil unggul 1-0. Walaupun Belanda berhasil menyamakan keududukan 3 menit sebelum pertandingan usai Rusia berhasil menambah keunggulan menjadi 3-1 lewat gol yg di cetak oleh Dmitry Tobianskiy dan Andrey Arshavin di babak perpanjangan waktu.

Dan Rusia pun melangkah ke babak semifinal.

SELAMAT BUAT RUSIA!!!!!!!

NB : sebenarnya sih gw dukung Rustu Recber jadi Man of The Match (MTM) nya, tp ga masalah sih klo Pavlyuchenko jd MTM nya, yaaaaa secara dia yg meruntuhkan moral pemain Belanda. ^_^

Sabtu, 14 Juni 2008

FootbalClopedi : MOHUN BAGAN AC

Klub Tertua di Asia


Kamis, 15 Gaustus 1889. Sebuah tonggak sejarah tercipta pada hari itu di villa milik keluarga Mitra di Kalkuta. Di sanalah secara resmi didirikan sebuah klub olahraga bernama Mohun Bagan Athletic Club. Meski berdiri sebagai klub olahraga secara umum, olahraga yang pertama kali dimainkan adalah sepak bola. Fakta itu membuat Mohun Bagan tercatat sebagai klub sepak bola pertama di Asia.

Kiprah klub ini mulai mencuat tatkala bergasil menjuarai Piala Indian Football Association (IFA) Shield pada 1991 dengan mengalahkan Resimen East Yorkshire di final, 29 Juli. Itu adalah kemenangan Mohun Bagan pertama klub India atas klub asing. Hari kemenangan itu lantas ditetapkan sebagai hari besar klub dngan sebutan Mohun Bagan Day. Setiap tahun selalu diadakan perayaan yang diwarnai pemberian penghargaan Mohun Bagan Ratna kepada para pemain legendaris klub itu.

Hingga kini, Mohun Bagan tercatat sebagai klub India dengan jumlah suporter terbsesar, diperkirakan berkisar 70 juta orang. Dari sisi prestasi, klub ini tercatat sebagai klub India yang mengoleksi paling banyak kemenangan di ajang Liga Champions Asia.

Sebagai klub kebanggaan nasional, pemerintah India sampai sudi membuatkan perangko khusus seri Mohun Bagan sebagai satu-satunya klub yang dibuatkan perangko khusus pemerintah.

Uniknya, klub ini punya dua markas. Jika berlaga di Premier League IFA-Kalkuta mereka menggunakan Stadion Mohun Bagan Ground. Sementara jika berlaga di kancah Premier League NFL, Stadion Salt Lake jadi pilihan.

Sumber : Tabloid Soccer

FootballClassic : ENZO BEARZOT

Sejajar dengan Presiden


Lebih dari sekadar pelatih besar, pamor Bearzot meluluhkan hati Presiden Italia




Almanak menunjuk 12 Juli 1982 ketika pesawat pribadi presiden Italia lepas landas dari Madrid menuju Roma. Dalam salah satu kabin nan mewah, sebuah episode langka terjadi. Ada empat pria duduk melingkari meja sambil bermain kartu. Salah satunya presiden Italia, Sandro Pertini, yang juga manusia terpenting Italia dekade itu.

Sebetulnya bukan hal yang aneh jika presiden bermain kartu. Keunikan terjadi kertika mengetahui siapa lawan mainnya. Bukan dari satu dunia, malah kaum yang menisbikan dunia politik. Salah satunya adalah Enzo Bearzot, pria yang seumur hidup menggeluti sepak bola.

Bukan tanpa sebab jika Bearzot mendapat kehormatan untuk duduk sama rendah berdiri sama tinggi dengan presiden. Sebagai pelatih, Bearzot berjasa besar kepada Italia. Dia mengantarkan Gli Azzuri menjuarai Piala Dunia 1982 Spanyol. Gelar ketiga Italia setelah puasa gelar dunia lebih dari 40 tahun.

Prestasi yang kemudian menghadirkan euforia luar biasa di seantero Italia. Mulai gelandangan hingga pemegang kekuasaan terhanyut, termasuk juga Presiden Italia Sandri Pertini. Saking membumbungnya rasa gembira, Pertini sampai ingin mengantar Bearzot pulang dari Spanyol dengan jet pribadi.

Momen itu juga sering digunakan publik untuk mengenang kebesaran hati Bearzot. Kala mendapat kehormatan bermain kartu dengan presiden, Bearzot tak mau menikmatinya sendiri. Dia mengajak dua pemainnya, Dino Zoff dan Franco Causio. Sebuah perlambang sifat humanisme-nya sebagai pelatih yang memperhatikan pemainnya.

“Bearzot adalah pelatih besar, terbesar di Italia setelah Vittorio Pozzo (pelatih yang mengantarkan Italia juara dunia 2 kali). Aku merasa bangga karena pernah menjadi salah satu pemainnya,” puji mantan pemain timnas Italia, Claudio Gentile.

MEMBUNGKAM MEDIA


Sebelum menjadi pelatih, Bearzot mengawali karier dengan menekuni profesi sebagai pesepak bola profesional. Debutnya terjadi pada 1946 kala memperkuat Pro Gorizia di Serie-B Italia. Selang 18 tahun kemudian dia gantung sepatu dan menekuni ilmu kepelatihan.

Pintu kebesarannya mulai terkuak pada 1970 ketika pealtih timnas Italia Ferrucio Valcareggi menunjuknya sebagai asisten. Di bawah Valcareggi, Gli Azzuri mengalami kegagalan total di Piala Dunia 1974. Pada sisi lain pamor Bearzot malah menanjak. Setahun kemudian, Bearzot diangkat menjadi pelatih utama timnas.

Era baru pun dimulai. Bearzot menggunakan kesabaran dan ketelitian dalam membangun kekuatan Gli Azzuri. Perlahan tapi pasti, tim besutannya menuju kesolidan. Pakem catenaccio atau pertahanan gerendel diusungnya tanpa kompromi. Meski belum bisa menjuarai Piala Dunia 1978, Italia mulai menunjukkan kebangkitannya dengam masuk babak empat besar.

Sayang, menjelang Piala Dunia 1982 skuad Bearzot menunjukkan penurunan. Gli Azzuri hampir saja gagal masuk putaran final Piala Dunia. Efeknya gampang tertebak. Bearzot langsung menjadi bulan-bulanan pers Italia. Taktik catenaccio ala Bearzot dinilai tidak efektif.

Toh, Bearzot bergeming. Di putaran final Piala Dunia 1982 dia malah kembali membikin kontroversi. Dia nekat memanggil Paolo Rossi yang kala itu namanya sedang jatuh karena kasus suap. Bombardir kritikan pun makin kencang saat Italia kembali tertatih-tatih di penyisihan Grup A. Dari tiga partai tak seklai pun kemenangan dituai. Semua berkahir seri dan hanya berkat keberuntungan Italia lolos ke putaran ke-2.

Nasib Italia hampir dipastikan tamat saat mengetahui siapa lawan mereka di grup selanjutnya. Secara tak terduga, Italia satu grup dengan juara bertahan Argentina dan rakasa sepak bola, Brasil. Di luar dugaan, Italia sukses menyingkirkan kedua raksasa itu. Pada babak semifinal Polandia ikut di tumpas 2-0. Italia berhak melaju ke final guna menantang Jerman.

Pada partai puncak inilah Bearzot melaksanakan misinya membungkam mulut para pengkritik. Italia tampil ciamik dan mengalahkan Jerman 3-1. Paolo Rossi pemain yang sempat diragukan kalangan media, menjadi pahlawan kemenangan. Italia juara. Bearzot bisa pulang ke Italia dengan kepala tegak dan catenaccio pun merebak ke seluruh dunia.


Sumber : Tabloid Soccer

KAMU DI KOTA MANA??

Sign by Danasoft - Myspace Layouts and Signs