SELAMAT DATANG!!!!!

SILAKAN MEMBACA BLOG SAYA, KALAU ADA KEKURANGAN KASIH COMMENT DI SHOUTBOX YAAAA

Minggu, 28 Desember 2008

PEBOLA KETURUNAN INDONESIA

Siapa bilang pebola keturunan Indonesia yang bermain di liga Eropa hanya Denny Landzaat, Giovanni van Bronkhorst, Simon Tahamata, Sonnya Silooy, dan Igancio Tuhuteru? Salah besar. Masih banyak yang lain dan rata-rata berumur belia. Di antara mereka yang paling dikenal adalah Radja Nainggolan, Irfan Bachdim, dan Donovan Partosoebroto. Ketiganya punya kesamaan yakni lahir dari ayahnya seorang WNI dan ibunya adalah warga negara asing. Irfan dan Donovan memiliki ibu asal Belanda, sementara ibu Radja dari Belgia.


Yang membanggakan, mereka tidak lupa terhadap leluhurnya di Indonesia. Dengan tegas, mereka mengakui di tubuhnya mengalir darah Indonesia.






IRFAN BACHDIM




Nama Irfan mencuat ketika timnas U-23 Indonesia yang dipersiapkan untuk mengikuti Asian GAmes 2006 di Qatar menjalani pemusatan latihan di Belanda pada pertengahan 2006 silam. Kala itu Irfan dalam beberapa kesempatan ikut berlatih. Sayangnya, dia batal memperkuat timnas U-23 Indonesia setelah dicoret lantaran mengalami cedera dalam pertandingan persahabatan terakhir.


Irfan memiliki darah Indonesia dari ayahnya, Noval Bachdim, yang seorang WNI tulen. Sementara ibunya, Hester van Dijic, adalah warga negara Belanda. Irfan lahir dan besar di Belanda. Keluarganya juga menetap di Belanda. Noval, sang ayah, berasal dari Malang (Jawa Timur), namun sudah tinggal di Belanda selama 20 tahun lebih.


Darah pebola mengalir ke Irfan dari sang ayah. Noval adalah pebola yang pernah membela Persma Malang di era 1970-an. Irfan menimba ilmu sepak bola pertama kali di Akademi Sepak bola Ajax Amsterdam pada 1999-2001. Dia seangkatan dengan Ryan Babel yang kini bermain di Liverpool. Sayangnya, perkembangannya dinilai stagnan.
Program beasiswa latihan di akademi Ajax pun diputus. Irfan kemudian bermain di klub amatir, Argon. Hanya setahun, dia kemudian digaet FC Utrecht. Setelah pada 2007 lalu dia sempat beberapa kali dimainkan bersama tim senior, musim ini dia resmi menjadi anggota tim senior FC Utrecht.


Irfan saat ini memiliki dua paspor, Belanda dan Indonesia. Sangat memungkinkan bagi Irfan untuk bisa memperkuat timnas Indonesia. Apalagi kabarnya dia bersedia dan keluarga juag mendukung. "Setiap saat Indonesia memerlukanku, aku akan datang," ucapnya seperti dirilis di situs resmi klub.



RADJA NAINGGOLAN



Radja memiliki ikatan darah dengan suku Batak. Ayah Radja, Marianus Nainggolan, adalah WNI berasal dari Medan dan kini tinggal di Bali. Sementara ibunya, Lizi Bogaerd memiliki kewarganegaraan Belgia. Radja lahir di Antwerpen, Belgia, pada 4 Mei 1988 sehingga otomatis menjadi warga negara Belgia. Bakat sepak bola menurun dari Marianus yang pernah aktif sebagai pebola amatir. Seperti yangt tertuang di www.indonesianfootball.wordpress.com, Radja mendapat inspirasi menjadi pebola dari ayahnya.


Pada umur empat tahun, Radja yang memiliki saudara kembar perempuan bernama Riana, kerap diajak Marianus untuk bermain sepak bola. Ketika Marianus kembali ke Indonesia saat Radja berumur enam tahun, ibunya kemudian mendorongnya untuk memantapkan diri terjun ke dunia sepak bola. Saat ini Radja sudah menikah dan memiliki satu anak bernama Alisa. Dia bermain di Serie-B Italia bersama Piacenza sejak musim 2005-06, setelah sebelumnya menimba ilmu di tingkat junior bersama Germinal di Liga Belgia. Kabarnya, Radja saat ini sudah memiliki paspor Indonesia. Marianus pun mendukung anaknya bisa menjadi WNI dan memperkuat timnas Indonesia. Namun belum diketahui bagaimna sikap Radja.





DONOVAN PARTOSEBROTO



Donovan Partosoebroto lahir dari seorang WNI bernama Priyo Partosoebroto. Sang ayah menikahi wanita asal Belanda dan menetap di sana. Namun, tak ada sumber pasti tentang nama ibu Donovan. Saat ini dia tercatat sebagai kiper tim junior Ajax Amsterdam. Kecintaannya terhadap sepak bola sudah tampak pada umur lima tahun. Ketika menginjak delapan tahun, Donovan dan saudara kembarnya Vincent, sudah diincar oleh pemandu bakat dari AZ Alkmaar, FC Utrecht, dan juga Ajax. Seperti yang diungkapkan www.indonesianfootball.wordpress.com, sang ayah kala itu belum bersedia menerima pinangan klub-klub tersebut dengan alasan kedua anaknya harus menyelesaikan sekolah dasar terlebih dahulu. Baru setelah lulus sekolah dasar, sang ayah menerima tawaran dari Ajax.


Kenapa Ajax yang dipilih?Pada waktu itu Ajax menawarkan fasilitas yang menggiurkan. Selain bersedia menjemput dan mengantar pulang, Ajax menawarkan latihan ketat selama liam hari berturut-turut dan menyediakan guru khusus untuk membimbing mereka dalam hal pendidikan formal. Saat ini Donovan masih bergabung dengan Ajax Junior. Tapi adiknya, Vincent sudah di pinang klub FC Hoofdorp.


Sumber : Tabloid SOCCER

Sabtu, 27 Desember 2008

10 ORANG TERKAYA DI DUNIA SEPAK BOLA

Bulan lalu majalah Forbes merilis daftar 10 orang terkaya di dunia sepak bola. Sebuah nama yang muncul sebagai pemenang sedikit mengejutkan. Bukan Roman Abramovich, pemilik Chelsea, yang menjadi pemenangnya. Bukan juga Sulaiman Al Fahim yang baru saja menobatkan diri jadi pemilik baru Manchester City, Inggris. Sebuah nama dari kawasan Rusia muncul sebagai pemenang. Dia adalah Oleg Deripaska. Masih asing dengan nama itu? Mungkin nama klub yang dimilikinya malah lebih asing terdengar di telinga Anda. Dia memiliki klub asal Rusia bernama Kuban Krasnodar yang kini bermain di Divisi 1 Rusia, kasta kedua setelah Russian Premier League.

Oleg Deripaska


Deripaska membeli Kuba pada 2004 lalu. Dia membiayainya dari bisnis alumunium di Rusia. So, jangan pernah meremehkan uang yang dimilikinya. 28 miliar dolar AS atau sekitar Rp336 TRILIUN! jumlah itu lebih besar 4,5 miliar dolar AS dibandingkan harta Roman Abramovich yang berada di tempat kedua, dengan kekayaan 23,5 miliar dolar AS.


Di posisi ketiga, Lakshmi Mittal yang memiliki saham sebesar 20 persen di Queens Park Rangers di kabarkan memiliki kekayaan 20,5 miliar dolar AS. Berikutnya adalah Amancio Ortege dari Deportivo La Coruna yang diperkirakan mempunyai kekayaan 20,2 miliar dolar AS. Urutan kelima diisi oleh miliuner Fracois Pinault yang memiliki klub Rennes, Perancis. Dia dikabarkan mempunyai kekayaan mencapai 16,9 miliar dolar AS. Paul Allen, pemilik klub Seatlle Sounders, AS urutan keenam dengan kekayaan 16 miliar dolar AS.


Silvio Berlusconi, di perigkat ke-7 dengan kekayaan 9,4 miliar dolar AS. Berikutnya, Alisher Usmanov dari Arsenal yang diperkirakan memiliki kekayaan 9,3 miliar dolar AS. Nomor ke-9 diisi oleh Philip Anschutz pemilik LA Galaxy, Houston Dynamo, dan Hammarbym, AS. Dia memiliki kekayaan 8 miliar dolar AS. Di posisi ke-10, diduduki John Fredriksen, pemilik klub Valerenga,Norwegia. Kekayaannya sekitar 8 miliar dolar AS.


Sumber : Tabloid Soccer

KONSPIRASI DUNIA SEPAK BOLA

Revolusi Napoli era Diego Maradona





Ketika MAradona dikontrak Napoli di musim 1984-85 dengan harga 13 juta dollar AS (sekitar Rp153 miliar), kelompok mafia asal Napoli, Camora, diduga ikut andil dalam proses transfernya. Mereka menyediakan sebagian dari dana transfer guna mengambil pemain yang saat itu berusia 24 tahun dari Barcelona.


Tak lama setelah bergabung dengan Napoli, pemain asal Argentina pun dekat dengan klan Camora, yakni keluarga Guillanos. Ketika Napoli menjuarai Serie-A pada musim 1986-87, keluarga Guillanos membiayai seluruh pesta perayaan yang digelar di jalan-jalan Kota Napoli. "Tak lama sesudah menghadiahkan Napoli sebuah penalti kontroversial, seorang wasit langsung mengganti mobil Flat-nya dengan sebuah mobil Mercedez," kata seorang pemain sepak bola yang tak disebutkan namanya melalui La Gazzetta Dello Sport.


Suara sumbang juga muncul dari seorang pakar statistik sepak bola Italia. Menurutnya, selama musim 1986-87, para klub rival Napoli setidaknya tak diberikan 10 penalti yang seharusnya diberikan para wasit. Sebuah kabar lain menyebutkan kalau Maradona diduga sudah memberikan berbagai hadiah kepada seorang wasit yang sudah memenangkan pertandingan Napoli. Dia mengunjungi di ruangan wasit dan memberikan rokok asli Kuba dan menandatangani kostum sepak bola sebagai hadiah bagi anak-anak wasit tersebut.







Arsenal membuat Tottenham Hotspurs terdegradasi di musim 1927-28

Sir Henry Norris, kedua dari kanan.


Persaiangan antara Arsenal dan Tottenham ternyata sudah dimulai pada 1920-an. Saat itu chairman Arsenal, Sir HEnry Norris diduga sudah menyuap Chairman Football League, John Mckenna guna mempromosikan timnya ke divisi utama. Padahal saat itu, Arsenal hanya finis di posisi kelima divisi dua. Dan, di saat yang sama The Spurs malah terdegradasi ke divisi dua.


Norris sepertinya belum puas menjungkalkan rival sekotanya itu. Di musim 1927-28, dia melakukannya sekali lagi. Meski tak lagi berstatus sebagai chairman, dia memnita Arsenal untuk membiarkan Porstmouth memenangkan laga. The Pompeys menang 2-0. Hasil yang sangat mengejutkan. Dengan kemenangan itu, Tottenham yang bersaing dengan Porstmouth pun harus rela terdegradasi sekali lagi. Padahal kalau saja Arsenal berhasil menahan seri Portsmouth, maka Tottenham akan tetap berada di divisi utama. Dua pekan kemudian, semua anggota tim Arsenal menerima hadiah yang disebut-sebut berasal dari Norris.


Setahun kemudian, sebuah panel FA meminta penjelasan Norris terhadap dugaan pengaturan skot itu. Menurur juru bicaranya, Norris sangat tersinggung dengan tuduhan itu. Sebagai hasilnya, FA melarang Norris untuk terlibat di dunia sepak bola seumur hidupnya.



Sumber : Tabloid SOCCER

Sabtu, 22 November 2008

CARLOS ROA

Mungkin tak ada yang menduga jika Carlos Roa adalah mantan kiper yang terkenal garang di bawah mistar gawang. Sosok yang bernama lengkap Carlos Angel Roa itu saat ini kesehariannya sangat berbeda. Di tanah kelahirannya, Santa Fe, Argentina, saat ini Roa dikenal sebagai pendeta di Gereja Advent Hari Ketujuh. Roa memang memilih jalan hidupnya sendiri. Sebagai mantan kiper, dia lebih menuruti kata hatinya untuk mengabdikan dirinya kepada Tuhan dan Gereja.


Jika menengok ke belakang, Roa yang mendapat julukan Lechuga (Lettuce) atau Selada lantaran dia seorang vegetarian, tak bisa dilepaskan dari coretan sejarah sepak bola Argentina. Belum hilang dari ingatan bagaimana Roa berjibaku di bawah mistar gawang Tim Tango pada Piala Dunia 1998. Dialah pahlawan ketika mengalahkan Inggris di perdepalan final. Gerak refleksnya mampu mengggagalkan tendangan penalti Paul Ince dan David Batty dalam drama adu penalti.




Sayang Roa gagal membaca arah tendangan kedut yang dilesakkan Dennis Bergkamp saat Tim Tango menghadapi Belanda di perempat final. Roa beserta para koleganya di Tim Tango pun harus mengepak koper lebih dini setelah kalah 1-2. Tak hanya di level negara saja kehebatan Roa di akui. Di level pun setali tiga uang. Mungkin jika Roa tak bermain cemerlang bersama Real Mallorca, pelatih Tim Tango kala itu, Daniel Passarella, tak menempatkan Roa sebagai kiper utama di Piala Dunia 1998. Pasalnya kala itu Tim Tango masih memiliki kiper senior pada diri German Burgos dan Pablo Cavallero.


Selama membela Mallorca dalam kurun waktu 5 tahun (1997-2002), Roa mampu meriah gelar juara Piala Super Spanyol 1998, mencapai posisi ketiga La Liga musim 1998, mencapai posisi ketiga La Liga musim 1998-99 sekaligus meraih tiket Liga Champions, dan mengantarkan Mallorca menjadi finalis Piala Winers sebelum dikalahkan Lazio 1-2 di Stadion Villa Park (19/5/99).


SEMPAT PENSIUN DINI



Dalam kariernya, Roa sempat memutuskan pensuin dini. Pada akhir musim 1998-99, Roa menjadi kiper pertama yang memutuskan mundur karena alasan agama. Dia telah berulangkali berkomentar untuk berhenti dari sepak bola karena bertentangan dengan ajaran agamanya dalam hal bermain pada Sabtu. Seperti diketahui dalam Gereja Hari Ketujuh, para jemaatnya tidak diperbolehkan beraktivitas pada hari Sabat dan dalam hal ini hari Sabtu.


"Saya sangat gembira bermain sepakb ola. Tapi, saya mencari hal yang lebih baik lagi. Saya tidak takut dalam keputusan ini. Sebagai seorang Kristen, iman kita harus kuat," ucap Roa kepada Harian Clarin, kala itu. Keputusannya itu sempat membuat sedih para pendukung Mallorca. Mereka sempat meneriakkan, "Roa demi Tuhan, jangan pergi !" Roa tetap bulat pada keputusannya.


"Saya bertanya kepada Tuhan untuk memberikan kesempatan bermain di Piala Dunia, dan Dia memberikannya. Saya mau memenuhi janji saya kepada-Nya dan berhenti saat ini juga. Tentang hari Sabat atau Sabtu yang agama saya kenal sebagai Hari Ketujuh adalah alasan pertama mengapa saya meninggalkan sepak bola. Bagi Umat Tuhan, hari itu adalah hari istimewa dan kita tidak boleh diperbolehkan beraktivitas. Hal itu bertentangan dengan sepak bola yang selalu dimainkan tiap akhir pekan," lanjut Roa.


Setelah sempat off selama satu tahun dan secara tekun mempelajari agam secara mendalam demi cita-cita menjadi pendeta, Roa kembali bermain pada musim 2000-01 bersama Mallorca. Sayang, Roa hanya bermain dalam beberapa pertandingan saja karena kanker. Hingga akhir 2005 Roa lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menjalani terapi di rumah sakit. Roa akhirnya benar-benar menghilang dari sepak bola pada awal 2006 dan beberapa bulan kemudian menjadi pendeta.


Selama masih aktif, di luar sepak bola, Roa memang mengakui sebagai penganut Advent taat. Tapi, pada saat bermain, dia meminta namanya dikeluarkan dari daftar supaya tidak menjadi contoh buruk bagi umat Advent lainnya. Roa dikenal sebagai religius sejati. Dia sempat tidak bermain dalam sebuah kejuaraan Internasional pada hari Sabtu dan pergi ke kamarnya untuk belajar Alkitab.


"Pada abad 2000 kesulitan di dunia selalu datang. Perang, kelaparan, wabah penyakit, kemiskinan, dan bencana alam selalu datang. Saya melihat hal itu bisa terjadi lantaran manusia perlahan melupakan Tuhan. Saya ingin berperan menyadarkan umat manusia untuk kembali ke jalan-Nya," ucap Roa.



FAKTA MENARIK ROA



  • Orang tua Roa menjadi jemaat Advent pada 1974 setelah belajar Alkitab dari PEndeta Anibal Espada, yang sekarang menjadi Sekretaris Uni Austral di Buenos Aires.
  • Semasa kecil Roa masuk ke sekolah Advent di Santa Fe. Dia aktif dalam kegiatan PathFinder dan dibaptis di Gereja Advent.
  • Roa menikah dengan Silvia dan kemudian ikut menjadi jemaat Advent. Saat ini Roa dan istrinya dikaruniai dua orang anak, Ayelen dan Soraya.
  • Sewaktu menjalani tur di Benua Afrika bersama bersama Racing Club, Roa sempat menderita penyakit malaria. Berat badannya turun 15 kg dan hampir sekarat. Dia kemudian dipulangkan lebih dini. Dan setelah menjalani perawatan, Roa akhirnya pulih.
  • Roa selalu membawa Alkitab di dalam tasnya.



Sumber : TABLOID SOCCER

Senin, 17 November 2008

Rekor Luksemburg di PPD

Kejutan besar terjadi pada 10 September 2008 yang lalu di Stadion Letzigrund, Zurich. Timnas Swiss takluk di kandang sendiri di kaki Luksemburg ! Bagi Swiss, itu adalah kekalahan memalukan. Sebaliknya, bagi Luksemburg, kekalahan Swiss adalah kebahagiaan tiada terkira. Pasalnya, itu mengakhiri rekor buruk mereka di Pra-Piala Dunia yang tak pernah menang dalam 73 laga secara beruntun.

Di Eropa, catatan buruk mereka itu adalah sebuah rekor yang sepertinya bakal bertahan lama. Pasalnya, tim yang masih mengalami hal serupa pada saat ini, San Marino dan Malta, baru memasuki laga ke-37 dan ke-34 tanpa kemenangan





35 TAHUN

Rangkaian laga tanpa kemenangan yang dialami Luksemburg terjadi dalam 35 tahun. Sebelum menekuk Swiss pada 10 September silam, Luksemburg terkahir kali meraup kemenangan di PPD kala berhadapan dengan Turki pada 22 Oktober 1972. Kala itu, mereka kebobolan 222 gol dan hanya mencetak 21 gol.

BELGIA dan ISLANDIA


Selama tak meraup kemengan dalam 73 laga, Luksemburg hanya membukukan dua kali imbang, itu terjadi kala menghadapi BElgia (25 Oktober 1989) dan Islandia (20 Mei 1993). Kedua laga tersebut sama-sama berakhir dengan skor 1-1.


71 KALAH


Dari 73 laga tanpa kemenangan itu, 71 di antaranya berupa kekalahan. Menariknya, dari total tersebut, Luksemburg sempat dua kali menorehkan catatan kekalahan beruntun melebihi 30 kali. Antara 10 Desember 1972 dan 10 Oktober 1989, mereka menelan 32 kekalahan. Lalu, dari 8 September 1993 hingga 6 September 2008, mereka kalah 34 kali berturut-turut.


56 TANPA GOL


Hal menarik lainnya, Luksemburg tercatat tak mampu mencetak gol dalam 56 dari 73 laga tanpa kemenangan tersebut. Rentetan tak mencetak gol terpanjang terjadi antara 1977 dan 1981. Selama empat tahun, Luksemburg tak mencetak gol dalam sembilan laga secara beruntun ! Rentetan terpanjang kedua terjadi antara 2004 dan 2005. Kala itu, Charles Leweck cs. gagal menjebol gawang lawan dalam tujuh laga.


Sumber : TABLOID SOCCER


nb: sorry ga ada gambarnya.... ^_^

MENGATUR SPEED DAN AKURASI

Di lapangan tengah, dibagi menjadi dua kelompok. Satu di kanan lainnya di kiri. Sekitar 20 meter dari posisi kiper, ada satu-dua pemain yang berdiri dan bertugas mengumpan bola. Masing-masing pemain dari dua kelompok tadi, lari-sambil membawa bola- dari lapangan tengah lalu mengumpan bola ke pemain yang berdiri. Tugas pemain ini memberikan bola-bola matang kepada pemain yang lari. Lalu, diakhiri dengan tendangan jarak jauh. Tidak harus dengan kaki kanan. Kaki kiri pun, wajib dicoba.

Jenis latihan seperti ini, menitikberatkan akurasi tendangan dan kecepatan. Jika jarak pemain dengan pengumpan (pemain beridiri,Red) cukup jauh, pemain ditekankan memiliki kecepatan yang memadai. Sebaliknya, jika fokusnya akurasi tendangan, biasanya jarak berlari pemain tak terlalu jauh. Sehingga tendangan lebih mudah dikontrol. Tapi keduanya harus dicoba dan dilakukan berulang-ulang.


Sumber : TABLOID SOCCER

Kamis, 13 November 2008

KLENIK DI SEPAK BOLA

Pada awal 1980-an, seorang ahli etologi asal Inggris, Desmond Morris, membaut buku unik soal sepak bola. Dalam buku setebal 320 halaman itu, Morris membuat banyak sekali foto dalam halaman berwarna yang menunjukkan tingkah apra pemain, pelatih, fans, hingga birokrat yang menggilai sepak bola. Di jagat sepak bola, buku bertajuk The Soccer Tribes yang ditulis Morris adalah bukti otentik besarnya pengaruh klenik dalam diri orang-orang yang terlibat di lapangan. Morris membahas tuntas semua fenomena yang didapatnya dari sudut pandang antropologi.


Secara khusus, Morris menulis seratus klenik di sepak bola yang 40 persennya adalah ritus di ruang ganti sebelum pertandingan. Antara lain mengikat tali sepatu dengan cara tertentu, selalu masuk lapangan pertama atau terakhir, dan pemakaian jimat kala bertanding. Di samping itu, Morris menceritakan kebiasaan para pemain di hotel tertentu kala menjalani partai tandang. Ada yang menyuruh istrinya untuk membersihkan jendela pada hari pertandingan hanya karena ketika terakhir kali hal itu dilakukan, si pemain tampil brilian.


Kini, The Soccer Tribe sudah berumur 27 tahun dan menjadi barang langka. Guna mendapatkannya seorang kolektor harus bekerja keras dan berususah payah. Meski demikian,untuk menengok isi buku itu, kita tak perlu susah-susah, cukup menyimak pertandingan yang kerap ditayangakan di layar kaca. Meski zaman berubah dan generasi berganti, kepercayaan terhadap klenik memang masih tetap kuat hingga saat ini. Bentuknya kian beragam. Ada yang bersifat religius seperti membuat tanda salib kala masuk ke lapangan dan menunjuk ke langit setelah mencetak gol, ada pula yang berbau mistis seperti memakai gelang khusus atau mencium jimat tertentu.


BERIKUT ADALAH BEBERAPA SOSOK YANG PERCAYA TERHADAP KLENIK :


Cristiano Ronaldo


Pemain Manchester United ini selalu memotong rambutnya di salon Flanagans,Wilmslow, setiap sebelum pertandingan. Sebabnya, kala pertama kali mencetak gol unutk MU, dia sebelumnya memotong rambutnya di sana. Seusai pengakuannya kepada seorang karyawan di sana, dia tak mau kehilangan ketajamannya di mulut gawang lawan dengan memotong rambut di tempat lain.



John Terry


Dia selalu duduk di tempat yang sama di bus tim, mendengarkan CD Usher yang sama saat menuju tempat latihan, dan selalu memarkir mobil di posisi yang sama pula. Lain dari itu, bek Chelsea ini selalu buang air kecil di urinal yang sama di Stamford Bridge. "Dia bahkan rela menunggu jika urinal itu dipakai orang lain. Padahal, urinal lain kosong," kisah Frank Lampard.



Adrian Mutu


Striker asal Rumania ini memiliki kebiasaan unik. Dia selalu memakai celana dalam terbalik setipa kali dia bertanding. Maksudnya adalah menangkal guna-guna yang ditujukan padanya. "Mantra-mantra dan segala jenis kutukan tidak berlaku kepadaku karena aku memakai celana dalam terbalik," ungkap dia suatu ketika.


Gary Lineker


Kala masih aktif bermain, eks striker timnas Inggris ini tak pernah memjebol gawang lawan kala melakukan pemanasan. Jika gagal mencetak gol pada babak pertama, dia mengganti kaus yang dipakainya saat turun minum. "Jika bisa mencetak gol pada babak pertama, aku akan tetap memakai kausku. Nah, jika mengalami peruntungan buruk berkali-kali, aku akan memotong rambut sebagai cara buang sial," papar dia.


Luis Aragones


Aragones menganggap kuning sebagai warna kesialan. Di Piala Dunia lalu dia sempat menolak karangan bunga berwarna kuning dan memarahi raul Gonzalez yang datang ke tempat latihan dengan kaus kuning. "Raul, lepaskan kausmu! Lepaskan kausmu!" hardiknya. Nah, kala Spanyol sukses di Piala Eropa 2008 dengan memakai kaus bernuansa kuning di semifinal, dia berkilah, "Itu bukan kuning. Itu mustard (kuning tua kecoklatan) ".



Sumber : TABLOID SOCCER

Sabtu, 08 November 2008

PRINSIP DASAR BERTAHAN SAAT TENDANGAN BEBAS

Seringkali sebuah klub dirugikan ketika lawan mendapatkan tendangan bebas. Sebab tendangan bebas yang dilakukan lawan, kerap berbuah gol. Karena itu, saat lawan mendapatkan tendangan bebas, harus dilakukan antisipasi yang tepat. Berikut ini trik-trik agar lawan tak mengambil keuntungan maksimal dari tendangan bebas.

  • Semakin dekat letak tendangan bebas ke gawang, semain panjang pagar betis itu sendiri. Begitu pula sebaliknya.
  • Pengaturan pagar betis dilakukan oleh seorang kiper atau seorang pemain depan yang berdiri di belakang posisi bola.
  • Pengaturan pagar betis dilakukan seusai tinggi badan. Pemain paling tinggi berada di sebelah paling luar pagar betis. Semakin dalam, semakin pendek.
  • Selain pagar betis,penjagaan lawan biasanya dilakukan secara man to man marking. Posisi badan pemainbertahan semestinya berada di antara lawan dan titik tengah gawang.
  • Usahakan semua pemain bertahan naik hingga sejajar dengan pagar betis. Saat tendangan bebas dilakukan, satu-dua orang pemain mundur ke arah gawang, selebihnya mengikuti pergerakan lawan.
  • Sama seperti situasi standar yang lain,pembagian tugas harus jelas. Masing-masing mutlak mengetahui secara persis tugasnya saat tendangan bebas terjadi



Sumber : TABLOID SOCCER

RETIREMENT U-TURN XI

Banyak pemain pensiun memutuskan kembali. Kebanyakan gagal berprestasi.
Siapa saja mereka?

Dari posisi paling belakang terlebih dahulu :

GK : FABIEN BARTHEZ


Barthez pensuin pada 5 Oktober 2006. Dua bulan kemudian, dia kembali dan bergabung dengan Nantes. Namun, memutus kontraknya. Meski belum mengaku mundur, hingga saat ini statusnya masih pengagguran



RB : SIGGI JONSSSON


Cedera lutu memaksa Jonsson pensiun pada 1992. Usai sembuh, pemain asal Islandia ini kembali bermain. Haslinya lumayan, terutama sekitar 5 tahun kemudian,kala dia menjadi andalan di Dundee United. Jonsson sukses menjadi gelandang elegan Dundee selama beberapa musim.


CB : RICHARD GOUGH



Pada 2000,Gough mundur. Namun, supoerter Everton memintanya bermain. Gough tak tega. Dia merumput lagi setahun dan tampil bagus sebagai defender.



CB : LARRY LLYOD



Pada era 1980-an, Llyod dibekukan Wigan Athletic selama tiga tahun karena memaksa dimainkan. Tapi, di tahun terakhir,dia dimainkan. Sayang dia gagal tampil maksimal.


LB : KENNY SANSOM



Disia-siakan Watford pada 1994, Sansom gantung seaptu. Belakangan dia kembali bermain di klub non-liga, Chesrtsey Town. Sayang, usia yang sudah merambat 36 tahun kala itu, membuat Sansom gagal dalam usaha comeback-nya. Mantan pemain timnas Inggris ini kesulitan untuk tampil apik selama membela Chertsey dan hanya membela klub itu dalam hitungan bulan saja.


RB : GEORGE BEST


Beban berat sebagai kapten tim Manchester United dan merasa lingkungan di sekelilingnya tidak punya ambisi sama untuk meraih prestasi membaut mental George Best melemah. Minuman keras jadi pelampiasannya dalam melepas beban berat. Tak sanggup menahan beban, Mei 1972, Best mengumumkan pensuin dari sepak bola. Namun, di awal musim baru (1973-74) Best menyatakan tetap ingin bermian. Lebih dari 10 klub yang dibelanya usai membela Setan Merah, sebelum Best akhirnya benar-benar pensuin pada 1984.


CM : TEOFILO CUBILLAS



Cubillas pensuin pada 1984 di South Florida Sun. Rupanya dia masih "gatal" bermain. Mulai 1985 hingga 1987, Cubillas membela Allianza Lima. Sayang, selama dua tahun dia hanya tampil 17 kali saja.



CM : GORDON STRACHAN


Di musim 1996-97, Strachan pensuin sebanyak tiga kali ! Namun, karena dia berstatus player-manager, Strachan harus menarik ucapannya kala timnya butuh dirinya. Toh, tidak mudah. Dia hanya mampu tampil 10 kali.


LM : JIMMY GREENHOF


Greenhof mundur akibat cedera pada 1980. Namun, setelah sembuh, dia kembali. Pada Desember 1980, Greenhof bergabung dengan Crewe Alexandra. Sayang, dia tak kuasa mengembalikan ketajamannya setelah empat tahun tampil.


ST : DIEGO MARADONA


Tragei Piala Dunia 1994- terbukti menggunakan doping- membuat Maradona menjadi terhukum. Dia dikenai hukuma tam boleh main selama 15 bulan. Dengan usia yang sudah tak lagi muda kala itu,Maradona dianggap sudah hantung sepatu sebagai pemain. Dan, dia memang sudah menjalani karier pelatih di Deportivo Mandayu dan Racing Club di masa skorsing. Tapi, begitu usai masa hukuman, Maradona ternyata masih menyimpan hasrat untuk kembali bermain. Dia lalu menuntaskannya dengan kembali membela Boca Juniors pada 1995. Selama 2 musim, Maradona kembali membela Boca. Selama kurun waktu tersebut, Maradona bermain 30 kali dan gagal mempersembahakn tropi bagi Boca.


ST : ROGER MILLA


Saking lamanya masa bermain Roger Milla, eks striker timnas inggris Gary Lineker, sampai mempertanyakan kepastian usia pemain Kamerun itu. Lineker menyatakan hal itu kala melihat aksi gemilang Milla sudah berumur 38 tahun. Sebelumnya, Milla sudah dua kali mundur dari sepak bola- salah satunya pada 1987. Tapi panggilan timnas tak mampu ditolaknya. Empat tahun kemudian, Milla ikut membela Kamerun di Piala Dunia 1994 di AS.



Sumber : TABLOID SOCCER

Jumat, 17 Oktober 2008

RUNNER-UP MAN

Mana ada yg mau jadi peringkat dua dalam hidupnya? Apalagi di sepak bola. Terlebih kalau dia seorang pemain bintang. Namun, nasib buruk ini dialami oleh pemain sekaliber Ballack, bahkan Paolo Maldini. Beberapa nama tercatat pernah mengoleksi gelar runner-up cukup banyak.


Saya tampilkan dari yang paling sedikit dulu ya :



1. Michael Ballack



Kegagalan Jerman di Euro 2008 seolah menambah panjang daftar mimpi buruk Ballack ketika berlaga di partai final. Tahun 2008 menjadi tahun terburuknya. Sebelum gagal bersama Jerman, Ballack hanya bisa menjadi runner-up di Liga Champions,Premier Laague, dan Piala Liga di Chelsea.


Sebelumnya dia juga pernah terpuruk di tahun 2002. Di tahun itu, Ballack gagal meraih gelar Bundesliga 1,Liga Champions,DFB pokal bersama Bayer Leverkusen, dan gagal di Piala Dunia 2002 bersama Jerman.


Total gelar runner-up yang dikoleksi = 12 gelar.



2. Paul McStay



Pemain yang mirip Ballack dalam urusan runner-up ada di Skotlandia. Legenda Celtic dan timnas Skotlandia,Paul McStay juga mengoleksi gelar runner-up. Ironisnya, semua gelar itu diraih saat membela Celtic saja.


Rinciannya :
Liga Skotlandia : 1983,1984,1985,1987,1996,1997.
final Piala Skotlandia : 1984,1990
final Piala Liga Skotlandia : 1984,1987,1991,1995.
final Piala Rous : 1989. Kalah di final dari Inggris.



Jumlah koleksi gelar McStay = 13 gelar.




3. Sandy Jardine



Pemilik rekor berikutnya masih orang Skotlandia yang bernama Sandy Jardine.
Rincian gelarnya sebagai berikut :

Liga Skotlandia : 1967,1968,1969,1970,1973,1977,1979 (7 gelar)
Piala Skotlandia : 1977,180,1982 (3 gelar)

Gelar di atas hanya bersama Glasgow Celtic.

Selanjutnya bersama Hearts, rinciannya :

Divisi 1 Liga Skotlandia ; 1983
Premier League Skotlandia : 1986,1988
Piala Skotlandia : 1986.

Bonusnya :

Final British Home Championship 1975 kalah dari Inggris.


Total koleksi gelar Jardine = 15 gelar.



4. Paolo Maldini


Cukup mengejutkan ketika melihat pemilik gelar runner-up terbanyak adalah pemain legendaris Paolo Maldini. Toh, meski banyak jadi runner-up, Maldini masih lebih baik dari Ballack. Setidaknya, Maldini berhasil meraih Trophy Liga Champions dan Serie-A.

Rincian gelar Maldini sebagai berikut :

LIga Champions (3) : 1993,1995,2005.
World Club Cup (3) : 1993,1994,2003.
Coppa Italia (2) : 1990,1998.
Piala Super Italia (3) : 1996,1999,2003.
Piala Super Eropa (1) : 1993.
Serie-A (3) : 1990,1991,2005.
Piala Dunia : 1994
Piala Eropa : 2000.


Total gelarnya = 17 gelar.



Mungkinkan ada pemain yang lebih banyak koleksi gelarnya dari Maldini? Tunggu saja.


Sumber : tabloid Soccer.

Senin, 22 September 2008

REPOT MERUMPUT DI INDIA

Repot deh kalo jadi pebola asing di India. Klub-klub dan otoritas I-League (Liga di India) cenderung memperlakukan pemain asing seperti narapidana. Bukan dalam artian harfiah sih, tapi selama mengikat kontrak dengan salah satu klub di India, si pemain dijamin susah pulang kampung atatu bepergian ke luar negeri.


Pengalaman unik tapi menyakitkan itu dialami striker asal Brasil, Jose Ramirez Barreto, yang memperkuat Calcuta, Mohun Bagan. Maret 2008 lalu dia ditangakp pihak yang berwajib ketika akan liburan di kampung halamannya bersama keluarga. Kasus ini bermula saat Ramirez kedapatan membawa uang tunai 20.500 dolar AS atau sekitar Rp 180 juta. Paspor Ramirez ditahan karena dia diduga akan pulang ke Brasil dan tidak kembali lagi ke India. Padahal kontraknya dengan Mohun Bagan masih berjalan.


Setelah melewati proses panjang berhari-hari lamanya, akhirnya paspor Ramirez dikembalikan dan diizinkan terbang ke Brasil. Tapi untuk tiu semua, Ramirez harus menyetor uang 1,5 juta rupee(sekitar Rp 354 miliar) ke sebauh bank sebagai jaminan. UAng itu baru bis diambil lagi kalau Ramirez pulang ke INdia.


Mau merumput di India?


Sumber : Soccer

BERMAIN 60 MUSIM !!!!!

Ni orang emang ga ada matinya. Dia udah cinta mati ama sepak bola. Pria bernama Dickie Borthwick ini udah berusia 72 tahun ! dan tahu kah anda? dia masih bermain bola!!!!!!!

opa Dickie di ujung kiri bawah.


Dedikasinya pada sepak bola terpampang nyata. Di umur 12 tahun dia sudah bermain di akademi sepak bola Invergordon. Sepanjang kariernya, dia telah membela 11 klub, meski bukan tim profesional. Terkahir dia bergabung dengan Wyje Rangers sejak 30 tahun yang lalu. Jiak dihitung sejak pertama kali dia bergabung di sebuah klub, Borthwick telah bermain bola selama 60 musim atau 60 tahun!!!!! Luar biasa !
Opa Dickie umur berapa yah?


Dia menegaskan, sejauh ini belum ada niat untuk pensuin. Dia akan tetap bermain hingga kondisinya tak memungkinkan. "Saya memang kehilangan kekuatan untuk lari, namun saya merasa masih bisa melakukannya. Di musim ke-60, belum saatnya pensuin. Dalam hati, saya masih muda dan masih bisa bermain di beberapa tahun lagi." tegasnya. Salut deh buat opa Dickie!

opa Dickie sekarang



Sumber : tabloid Soccer

BOLA TERMAHAL D DUNIA

Ada yang mau beli bola yang harganya 1,26 juta pounds?????? atau kalo di rupiahin jadi 23,7 miliar rupiah?????? Kalo orang awam bakalan pikir seribu,2 ribu,mungkin miliaran kali buat beli kali ya?????

Tapi ternyata ada yang mau beli bola ini loh.... ga percaya?? Tapi ini fakta ini nyata hanya di dunia sepak bola (niru jargon berita hehehe....) adalah bangsawan asal Qatar yang bernama Sheikh Mohammed Bin Ahmed Al-Thani. Dengan entengnya mau merogoh koceknya untuk menebus bola itu !!!!!


Kalo harganya semahal itu, pasti bukan bola sembarangan. Bola itu bernilai sejarah tinggi. Maklum, itu adalah bola yang digunakan di final Piala Dunia 2006 lalu antara Italia vs Perancis. Lebih hebatnya lagi nih... bola itu ditandatangani oleh seluruh pemain Gli Azzurri !!!!! Gokil ga tuh?


"Saya sedang ada di sana waktu final Piala Dunia berlangsung. Jadi, bola ini mempunyai nilai sentimentil bagi saya," kata Si Sheikh.



Mang enak jadi orang kaya. ^_^


nb : ga ada gambar nih... sorry ;p


Sumber : Tabloid Soccer

CEDERA MENGERIKAN PEBOLA

DAVID BUSST (Coventry City)




Pertandingan : Premier League, 8 April 1996, MU vs Coventry City


CEDERA : Patah tulang betis dan tulang kaki kanan.


Kejadian : David bertabrakan keras dengan pemain MU, Denis Irwin. Serpihan tulangnya menembus kulit dan darah yang menggenang harus dibersihkan. Laga pun terpaksa ditunda selama 15 menit. Bahkan, kiper MU, Peter Schmeichel sampai syok dan usai laga harus berkonsultasi dengan psikolog.


Proses penyembuhan : Setelah melakoni sampai 22 operasi pembedahan, David dinyatakan tak boleh kembali ke lapangan hijau. Pasalnya, serpihan tulangnya menimbulkan infeksi berkepanjangan.


Debut setelah cedera : pensiun.









Luc Nilis (Aston Villa)




Pertandingan : Premier league, 9 September 2000, Aston Villa vs Ipswich



CEDERA : Patah tulang kaki kanan plus dislokasi engkel tulang kering.


Kejadian : Nilis yabng tengah berupaya mengejar bola terpaksa diadang oleh kiper Ipswich, Richard Wright. Tabrakan tak bisa dihindarkan. Tulang kaki kana melenting sampai nyaris berbentuk huruf U.


Proses penyembuhan : 4 bulan. Namun kemudian Nilis mengumumkan pensuin pada publik.


Debut setelah cedera : Pensuin.







DJIBRIL CISSE (Liverpool)





Pertandingan : Premier League, 30 Okteober 2004, Blackburn Rovers vs Liverpool.


CEDERA : Patah tulang tibia dan fibula kaki kiri.


Kejadian : Kalah cepat mengadang membuat bek Rovers, McEveley jarus menekel Cisse yang tengah berlari. Punggung sepatunya beradu dengan betis kiri Cisse. Dalam posisi berumpu, bagian bawah tungkai kiri Cisse patah menjadi dua bagian.


Proses penyembuhan : 5 bulan.


Debut setelah cedera : Liga Champions, 13 April 2005, Liverpool vs Juventus.



Sumber : Tabloid Soccer

Sabtu, 30 Agustus 2008

Untitled

Postingan ini emang sengaja ga di beri judul.


Gw mau menanggapi gelar "juara" timnas Indonesia pada Piala Kemerdekaan kemarin. Gw rasa gelar mereka itu agak ngga "etis" dapatnya.

Kenapa gw bilang ngga etis?

Karena Indonesia menangnya WO, gara-gara timnas Libya mengundurkan diri waktu babak ke 2. Padahal klo mau diterusin tuh laga, mungkin timnas kita bisa menang dengan "gaya". Sebenarnya, yg gw sesalin, kenapa harus ada acara pukul-pukulan sih di ruang ganti?? yang mulai -katanya - pelatih kiper timnas Indonesia sendiri. Ini sebenarnya mencoreng muka pesepakbolaan Indonesia! Udah cukup lah liga kita aja yang rusuh, ga usah lagi ampe ke timnas juga ikut-ikutan rusuh. Bisa-bisa nanti timnas ga bisa lagi ngundang timnas atau klub elite dari luar negeri.

Intinya, kita malu-maluin negeri kita sendiri. Sudah sepatutnya kita sebagai tuan rumah menghargai tamunya. Bukannya malah bikin masalah kaya gini !

Marilah, kita semua mulai berbenah diri, bersama-sama membangun persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik lagi. Jaga sikap fair play kita, jangan semata-mata karena wasit atau tim kita yang bermain buruk. Ingat kawan, mereka juga manusia, pasti selalu melakukan kesalahan. Kita tidak bisa menuntut wasit bertindak seadil mungkin. Begitu juga tim atau klub kita, mereka tidak bisa terus bermain sempurna di tiap pertandingan.


Satu pesan gw (sedikit ngutip dari program olah raga nih :p) :

NO ANARKI NO TAWURAN JUST GOOD FOOTBALL AND SUPORTERS INDONESIA.

MAJU TERUS PERSEPAKBOLAAN INDONESIA !!!!

JOSEP GUARDIOLA

Berharap tuah sang legenda






Delapan Mei 2008, Presiden Barcelona, Joan Laporta membuat keputusan yang. Dia mengumumkan bahwa kursi pelatih tim senior Barcelona berubah. Frank Rijkaard yang dianggap kurang memuaskan, digantikan oleh Josep Guardiola. Siapakah dia sebenarnya? Apakah dia benar-benar seorang figur yang tepat untuk melatih tim sekelas El Barca? Untuk menemukan jawaban yang akurat, jelas butuh waktu.



Sebagai pemain, Guardiola memang hebat. Dia termasuk salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Barcelona. Gaya mainnya yang stylish, sempat membuat Barcelona cukup disegani di era 1990-2001. Figur yang selama beberapa musim dipercaya sebagai kapten tim Barcelona itu tercatat sebagai enam kali mengantarkan El Barca menjuarai Divisi Primera,2 Piala Raja, 1 Liga Champions dan Piala Winners.



Tapi, untuk membandingkan prestasinya sebagai pelatih, harap bersabar. Pengalamannya sebagai pelatih masih minim. Usai gantung sepatu dua tahun lalu, dia dipercaya manajemen Barcelona untuk melatih tim Barcelona B. Tepatnya, pada 21 Juni 2007. Tapi yang mengagumkan, bakatnya sebagi calon pelatih potensial langsung muncul. Di tangannya, Barcelona B menjuarai Tercera Division dan play-off Segunda Division. Itulah yang membuat Presiden Barca menaikkan pangkatnya menjadi pelatih tim senior. "Guardiola memiliki pengetahuan,ambisi, dan kepercayaan diri," ungkap Laporta.



Pelan namun pasti. Pengalaman Guardiola sebagai pemain berkelas dunia sedikit banyak mewarnai gaya dan metode melatihnya. Filosofi ala Guardiola yang semula kurang begitu diperhitungkan, belakangan malah diterima semua pemain. "Kami akan lebih banyak menyerang dan bertahan dengan lebih baik. Para penyerang punya kewajiban untuk bertahan dan para bek harus membantu bertahan," katanya penuh makna.



Terlihat sederhana memang, tapi sebetulnya butuh waktu untuk menerjemahkan. Karena itu, utnuk memuluskan filosofi tersebut, Guardiola bersikap tegas. Dia tak ragu-ragu mencoret pemain yang di anggap tak akan memberikan kontribusi. Sekalipun sang pemain tersebut masih berkataegori bintang. Deco dan Ronaldinho contohnya. Dua nama yang dalam beberapa musim terakhir berandil mewarnai prestasi tim, dilepas ke Chelsea dan AC Milan. Nama-nama tenar lain juga senasib. Seperti Edmilson (ke Villareal), Gianluca Zambrotta (Milan), Giovanni dos Santos (Tottenham), dan Lilian Thuram.



Berikutnya, beberapa nama yang menurut Guardiola berkualitas direkrut. Yaitu Daniel Alves (Sevilla), Seydou Keita (Sevilla), MArtin Caceres (Villareal), Gerard Pique (Man. United), dan Aleksandr Hleb (Arsenal). "Saya tidak bisa menjanjikan gelar, namun saya yakin orang-orang akan banggar kepada kami," jelas pelatih yang baru 37 tahun itu.



TALENTA,KERJA KERAS, SEMANGAT





Sepanjang memperkuat Barca, Guardiola telah ditangani beberapa pelatih hebat. Mulai dari Johan Cruyff, Bobby Robson, Louis van Gaal, dan Llorenc Serra Ferrer. Jika dilanjutkan saat berkarier di Serie-A, dia sempat dillatih Fabio Capello. Fakta itu diyakini sebagai modal plus buat Guardiola untuk menjadi pelatih berkelas. Metode kepelatihan, cara pendekatan ke pemain, dan juga kebijakan-kebijakan penting yang dilakukan pelatih-pelatih beken itu, dipercaya makin membuat "ilmu" Guardiola bertambah.



Hasilnya mulai terlihat. Tangan dingin Guardiola mulai manjur. Jelang kompetisi, El Barca melakoni beberapa uji coba. Dari lima kali uji coba, belum sekali pun Barca kalah. Menang 6-0 dari HIbernian, 5-1 dari Dundee United, mengalahkan Fiorentina 3-1, menang 5-2 dari Chivas du Guadalajara, dan menaklukan New York Red Bulls, 6-2. Gelandang Xavi Hernandez mengakui, sejak ditangani Guardiola, ada perubahan dalam timnya. Para pemain lebih kompak. "Banyak hal yang berubah jika dibandingkan dengan musim lalu. Kami bekerja keras dalam latihan,tetapi filosofinya tetap sama. Yaitu harus selalu menguasai permainan dan memainkan sepak bola menyerang," ujar Xavi pada The Courier.



Lanjut Xavi, dia bersyukur punya pelatih seperti Guardiola. Selain tahu banyak tentang Barca, Guardiola paham dengan karakter dan jeli untuk memaksimalkan potensi pemain. "Dia mengurusi hal-hal detail. Tetapi detail-detail kecil itulah yang akan menentukan apakah Anda akan memenangi sebuah pertandingan atau kalah." beber Xavi. Thierry Henry juga berpendapat serupa. Strategi menyerang ala Guardiola bisa diterjemahkan semua pemain. "Perbedaannya dengan tahun lalu adalah ketika menyerang kami menekan lawan sebaik mungkin. Pada saat yang sama, ada pemain-pemain lain yang siap konsentrasi di pertahanan," kata Henry.



Di kalangan suporter, idem ditto. Meski belum melakoni kompetisi resmi, sejauh ini mereka puas dengan apa yang dilakukan Guardiola. Menanggapi apa yang ditunjukkan sepanjang awal musim, Guardiola pernah berujar," Saya sangat percaya pada talenta, kerja keras, dan semangat. Saya tahu bahwa kami harus bekerja dengan keras dan cepat, agar menjadi kuat sejak awal,"



Sumber : Tabloid Soccer

Sabtu, 02 Agustus 2008

TANDUK BANTENG TERTAJAM

Telmo Zarraonaindia Montoya



Pencetak gol tertinggi Divisi Primera dalam semusim. Peraih trofi Pichichi terbanyak sepanjang sejarah.


Namanya mungkin tak setenar Alfredo di Stefano, Ferenc Puskas, bahkan, Hugo Sanchez. Tapi, secara prestasi, Telmo Zarraonaindia Montoya alias Telmo Zarra lebih hebat dibandingkan empat striker itu. Dialah peraih terbanyak Trofi Pichichi sepanjang sejarah. Enam kali dia mendapat gelar top skorer. Melebihi di Stefano dan Sanchez yang meraihnya 5 kali. Sebuah prestasi yang sulit dipecahkan pemain mana pun saat ini.


Zarra mengawali karier sepak bolanya pada suai 18 tahun. Lantaran sikap primodial masih sangat kuat pada zaman itu - Perang Sipil Spanyol terjadi antara 1936 dan 1939, pemain kelahiran Asua, 20 Januari 1921 itu lebih banyak berkutat di daerah kelahirannya termasuk wilayah suku Basque.

Atas saran sang kakak Tomas Zarraonaindia, kiper peraih Trofi Zamora musim 1930-31, putra dari Don Telmo Zarraonaindia Salazar dan Tomasa Montoya - keduanya gipsi - bergabung dengan Erandio yang bermain di Divisi Segunda pada 1939. "Keluarga menjadi awal perkenalan saya dengan sepak bola. Sepak bola tak ubahnya candu bagi saya da kakak saya. Membuat saya ketagihan untuk terus main, main, dan main," ujar Zarra saat diwawancarai pada awal 2005.

Tak butuh waktu lama bagi Zarra untuk mendapatkan klub yang lebih besar. Hanya satu tahun membela Erandio, bakat Zarra langsung terendus klub terbesar Basque, Atlhletic Bilbao. Di kllub itulah puncak ketenaran diraihnya. Memang dia "hanya" mempersembahkan satu gelar Divisi Primera dan empat Copa dl Generalisimo. Tapi, tengok catatan pribadinya.

Zarra merupakan striker tertajam pada massanya. Dari 277 penampilan di liga berkostum Bilbao, dia berhasil mencetak 251 gol. Dialah pencetak gol terbanyak Divisi Primera sepanjang sejarah dengan 38 gol yang dibuatnya pada musim 1950-51. Meski Hugo Sanchez bisa menyamainya pada 1989-90, catatan yang dibuat Zarra lebih hebat. Sebab, saat itu jumlah laga Divisi Primera hanya 26, lebih sedikit 12 partai dari musim yang dilakoni Madrid pada era Sanchez. Luar Biasa !

PIALA DUNIA 1950


Prestasi apik yang ditunjukkan Zarra selama membela Bilbao membuat dia di panggil untuk memperkuat timnas Spanyol. Satu-satunya kompetisi antarnegara yang dia ikuti adalah Piala Dunia 1950. Sayang, pada final four yang dilaksanakan di Stadion Maracana BRasil, Zarra dkk tak kuasa membendung Brasil dan Swedia. La Furia Roja hanya bisa menahan imbang Uruguay yang akhirnya menjadi juara, pada laga perdana. Hasil yang membuat Spanyol terpaku di dasar klasemen. "Jujur saja, saya merasa kecewa karena kami gagal dan terbenam di dasar klasemen," ujar Zarra.


Meski demikian, tetap ada catatan manis yang dibuat Zarra. Salah satunya adalah gol yang dibuatnya ke gawang Inggris pada penyisihan grup. Gol yang memastikan kemenangan Spanyol 1-0 itu dicetak dengan indah. Tembakan melengkungnya melewati kepala kiper Bert Williams. "Saat itu saya melihat posisi kiper dan mencoba mencetak gol. Itu saja," ujar pemain yang mencetak 4 gol sepanjang kejuaraan itu.


Empat gol yang dicetak di Piala Dunia itu menggenapkan torehan gol Zarra selama berkostum Spanyol menjadi 20 gol. Total, dari 20 partai yang dilakoninya, pemain yang mengawali debut timnasnya melawan Portugal itu mencetak 20 gol. Salah satu partai yang dijalaninya adalah ketika Spanyol menang 6-3 atas Swiss (19/2/51). Saat itu, dia mencetak empat gol kemenangan Spanyol. Partai melawan Swedia empat bulan setelahnya menjadi laga terkahir dia di timnas. Dia ingin fokus membela klubnya.


Pada pengujung kariernya dan selepas dari Bilbao, Zarra sempat memperkuat dua klub Divisi Segunda, Indautxu dan Barakaldo. Setelah itu dia memutuskan untuk gantung sepatu. Lantas, apa nasihat dari Zarra untuk pebola generasi saat ini? "Berhati-hati, jangan terlalu memforsir latihan, dan lakukanlah selalu yang terbaik," tandas penyerang tertajam di Liga Spanyol itu.


DIJADIKAN NAMA PENGHARGAAN


Manusia mati meninggalkan gading. Jasa-jasa yang besar bagi persepakbolaan Spanyol membuat kepergian Telmo Zarra pada 23 Feburari 2006 meninggalkan duka. Sehari sebelum penguburannya, pada partai kandang Athletic Bilbao melawan Villareal, dilakukan penghormatan terkahir oleh publik San Mames (26/2/06).


Tak cuma itu. Untuk mengenang kehebatannya, harian
Marca memberikan penghargaan khusus yang dinamakan Trofi Zarra. Trofi itu diberikan kepada pemain Spanyol yang mencetak gol terbanyak dalam satu musim di Divisi Primera dan Segunda.



Fakta ZARRA




Nama Lengkap : Telmo Zarraonaindia Montoya
Lahir : Erandio (Spanyol), 20 Januari 1921
Wafat : Bilbao (Spanyol), 23 Feburari 2006

Karier klub :
Erandio (1939-40)
Athletic Bilbao (1940-1955)
Indautxu (1955-56)
Barakaldo (1956-57)

Caps/Gol : 20/20
Debut timnas : Protugal 2-2 Spanyol, 11 Maret 1945
Partai terkahir timnas : Swedia 0-0 Spanyol, 17 Juni 1951

Penghargaan :
Divisi Primera (1942-43)
4 Copa del Generalisimo (1942,1943,1944,1949)
6 Trofi Pichichi (1944-45, 1945-46, 1946-47, 1949-50, 1950-51, 1952-53)


Sumber : Tabloid Soccer

ALVES DALAM SEJARAH EREDIVISIE


Mencetak tujuh gol dalam satu pertandingan adalah sesuatu yang sangat spesial dan fenomenal. Itulah yang dilakukan striker asal Brasil, Afonso Alves, 7 Oktober 2007 yang lalu. Dia menjaringkan tujuh gol kala klubnya waktu itu, Heerenveen, menggulung Heracles Almelo dengan skor sangat telak, 9-0.

Kesuksesan itu secara otomatis memasukkan Alves ke buku sejarah Eredivisie sebagai pemain pertama yang mampu mencetak tujuh gol dalam satu pertandingan. Namun, di manakah sebenarnya kederadaan Alves di buku rekor Eredisvisie?


Di atas Cruyff dan Van Basten


Marco van Basten

Johan Cruyff

Catatan tujuh gol Laves membuatnya berada di atas dua pemain legendaris Belanda, ohan Cruyff dan Marco van Basten. Keduanya hanya pernah mencetak enam gol dalam satu pertandingan. Cruyff melakukannya kala Ajax Amsterdam menekuk AZ Alkmaar 8-1 pada November 1970, sementara Van Basten menorehkannya saat Ajax membantai Sparta Rotterdam dengan 9-0 pada 9 Desember 1985. Selain mereka berdua, ada dua pemain lain yang berhasil menorehkan prestasi serupa. Mereka adalah Pierre kerkhoffs dan Dirk Lammers. Kerkhoff mencetak enam gol ketika SC Enschede menang 10-1 atas Sittardia pada musim 1959-60. Sementara itu, Lammers melakukannya pada 14 Desember 1958 saat DOS menaklukkan Holland Sport 10-0.


Di bawah Schouten

Henk Schouten


Meski berada di atas dua legenda Belanda, prestasi Alves ternyata belum mampu menumbangkan rekor lama yang telah bertahan selama 51 tahun. Sang pemegang rekor adalah Henk Schouten, striker legendaris Feyenoord. Pada musim 1955-56, dia membuat sensasi dengan menceploskan sembilan gol dalam satu pertandingan. Stadion De Kuip, 2 april 1956, menjadi saksi bisu kegemilangan Schouten. Pada hari itulah dia menciptakan sensasinya kala Feyenoord menggebuk De Volewijckers dengan skor 11-4.


Sumber : Tabloid Soccer

Kamis, 10 Juli 2008

PARA PEMAIN PEMAIN TUA

REKOR MARCO BALLOTTA




Marco Ballotta termasuk pemain fenomenal. Dua musim silam, dia menorehkan dua rekor pribadi yakni pemain tertua yang merumput di Serie-A dan Liga Champions. Uniknya, prestasi itu diraih lewat sebuah keberuntungan. Pasalnya, pada 2005, dia sebenarnya sudah dipromosikan sebagai pelatih merangkap pemain Lazio. Cedera yang menimpa dua kiper utama I Biancocelesti pada waktu itu, Angelo Peruzzi dan Matteo Sereni, ,mengubah semuanya.


TERTUA DI SERIE-A

Rekor Dino Zoff di patahkan Ballotta

Ballotta berumur 41 tahun, 7 bulan, dan 20 hari kala membela Lazio mengahadapi AS Roma di derby della capitale pada 23 Oktober 2005. Itu membuatnya melewati rekor pemain tertua di Serie-A yang sebelumnya dipegang Dino Zoff. Zoff sendiri memegang rekor itu selama lebih dari dua dekade. Dia mencetaknya kala mengawal gawang Juventus pada partai melawan Genoa, 15 Mei 1983. Saat itu, umur Zoff mencapai 41 tahun, 2 bulan, 17 hari. Untuk Ballotta, rekornya bakal makin susah dikejar mengingat dirinya masih menjadi andalan Lazio pada musim 2007-08 lalu.


TERTUA DI LIGA CHAMPIONS


Sensasi Ballotta kembali terulang kala Lazio menghadapi Olympiakos pada 19 September 2007. Saat itu, dengan umur 43 tahun dan 168 hari, dia melampaui rekor atas nama rekan senegaranya, Alessandro Costacurta, sebagai pemain tertua yang berlaga di putaran utama LIga Champions. Costacurta tercatat berumur 40 tahun dan 211 hari kala terakhir kali membela AC Milan di Liga Champions pada 21 November 2006. Kala itu, il Rossoneri takluk 0-1 dari AEK Athens.

Sumber : Tabloid Soccer

OLD TRAFFORD STADIUM

TAMAN IMPIAN SETAN MERAH

Dirancang menjadi stadion terhebat. Pernah berantakan karena perang

“Inilah stadion tercantik, apling luar, dan termpat bertanding paling menggairahkan di dunia. Sebagai lapangan sepak bola, Old Trafford tak tertandingi di dunia. Iniliah impian dan kehormatan Manchester United.” Demikian tulis Sporting Chronicle sehari setelah pembukaan stadion tersebut pada edisi Sabtu, 19 Feburari 1910.

Old Trafford tahun 1911

Kehadiran sebuah stadion berkapasitas 80.000 orang pada awal abad ke-19 merupakan sensasi yang besar. Tak heran jika Old Trafford segera menjadi stadion paling memukau di Inggris kala itu. Hampir setiap pemain ingin tampil di sana.


Apalagi saat itu Stadion Wembley belum terbentuk – baru dibangun pada 23 April 1923. Maka, Old Trafford pu menjadi perhelatan setiap partai penting di Inggris, termasuk final Piala FA. Bahkan, pada final 1939 antara Wimbledon lawan Grimsby jumlah penonton mencapai 76.962 orang.


Meski kemudian muncul stadion-stadion bagus, termasuk Wembly, namun nilai historis dan gengsi Old Trafford tak pernah pudar. Justru semakin berkarisma. Di Inggris, suara nyanyian penonton di Old Trafford paling kencang. Bahkan, pernah diukur kekuatannya melebihi suara gemuruh pesawat Jumbo Jet yang sedang tinggal landas.


Perhelatan sepak bola di stadion bagaikan teater yang menampilkan dram multidimensi. Ada nyanyian, tarian, dan berbagai elemen seni lainnya, termasuk drama sepak bola. Sebab itu, legenda Manchester Unted, Sir Bobby Charlton sampai menyebut stadion itu sebagai The Theater of Dreams. Impian-impian sepak bola melambung dan berkecamuk di arena ini.

SASARAN BOM


Meski begitu, Old Trafford sempat mengalami masa penuh kepedihan. Pada Perang Dunia II, stadion ini termasuk menjadi sasaran bom Jerman pada 11 Maret 1941. Old Trafford pun tak bisa dipakai. Markas MU juga pindah, menumpang markas Manchester City di Maine Road. Parahnya, perang juga diikuti inflasi, hingga MU kesulitan membangun kembali stadion kebesarannya.


Butuh waktu hampir 9 tahun untuk menghidupkan kembali Old Trafford. Praktis, dalam delapan musim Liga Utama Inggris absen di Old Trafford. Berkat semangat keluarga Edwards (pemiliki klub), stadion itu terbangun juga. Kapsaitas stadion pun naik turun. Setelah kasus tragedi di Tadion Hillsborough (1989) kapasitas dikurangi menjadi 45.000 bahkan,kemudian 43.000. Kapasitas tersedikit sepanjang sejarah Old Trafford.


Namun, ternyata stadion tak mampu menampung antusiasme dan animo publik Manchester, juga penonton lain. Sebab, pertandingan di Old Trafford sudah menjadi bagian dari wisata. Alhasil, penambahan kapasitas terus dilakukan. Bahkan, MU punya recana besar. Stadion ini akan di naikkan kembali kapasitasnya menjadi berkapasitas 96.000. Jelas, MU ingin mempertahankan keagungan Old Trafford dan menjaga agar stadion tersebut tetap menjadi salah satu tempat paling keramat di Inggris, pun dunia.


Sebab, jika rencana itu diwujudkan, berarti kapasitasnya akan melebihi Wembley yang sudah direnovasi menjadi berkapasitas 90.000. Bagi Setan Merah, Old Trafford merupakan bagian dari simbol kehormatan. Sebab itu, sejak awal MU selalu mencoba membangun stadionnya sebaik dan sebesar mungkin.


FAKTA OLD TRAFFORD


Nama resmi :

Stadion Old Trafford


Julukan :

The Theater of Dreams


Dibangun :

1909


Dibuka :

18 Februari 1910


Alamat :

Sir Matt Busby way, Old Trafford, Manchester M16 ORA


Kapasitas :

76.121 penonton


Rekor Penonton :

76.962 Wolverhampton vs Grimbsy (25 March 1939)


Kekuatan Lampu :

2.500 watt


Luas Lapangan :

110 X 67 meter


Status :

Bintang Lima


Arsitek :

Archibald Letich


Perkembangan Kapasitas :

1910-1939 : 80.000

1945-1960 : 67.000

1960-1974 : 65.000

1975-1980 : 60.000

1980-1988 : 58.000

1988-1990 :48.000

1990-1994 : 45.000

1994-1996 : 43.000

1996-1999 : 55.000

2000-2001 : 61.000

2001-2005 : 68.000

2006-… : 76.212



PERNIK UNIK OLD TRAFFORD :

  • Stadion paling banyak muncul di film, di antara di Hells Is A City (1960), Billy Liar (1963), and Charlie Bubbles (1968). Hayo….. apa ada yang sudah pernah menonton film-film ini??
  • Stadion pertama yang membangun pagar pengaman untuk mengantisipasi hooliganisme pada 1970-an.
  • Dari April sampai November, rumput Old Trafford dipotong tiga kali seminggu. Desember sampai Maret dipotong sekali seminggu.
  • Di bawah lapangan terdapat instalasi pipa plastik 10 inci yang menyuplai air hangat jika untuk mencairkan salju yang jatuh ke rumput.
Sumber : Tabloid Soccer

KAMU DI KOTA MANA??

Sign by Danasoft - Myspace Layouts and Signs