SELAMAT DATANG!!!!!

SILAKAN MEMBACA BLOG SAYA, KALAU ADA KEKURANGAN KASIH COMMENT DI SHOUTBOX YAAAA

Sabtu, 29 Maret 2008

FootballClopedi : Lemparan Ke dalam


Salah satu metode memulai kembali pertandingan setelah dihentiikan wasit akibat bola keluar dari sisi lapangan. Tim yang berhak mendapat lemparan ke dalam adalah jika yang terakhir menyentuh bola sebelum keluar lapangan adalah pemain lawan.
Beberapa prosedur dalam lemparan ke dalam adalah sebagai berikut :

  • Lemparan dilakukan dengan kedua tangan. Salah satu kaki berada di luar garis lapangan
  • Sebelum dilempar, bola harus melewati kepala pelempar
  • Pelempar tidak boleh menyentuh/menggiring bola sebelum bola hasil lemparannya itu disentuh pemain lain
  • Bola dilemparkan tepat di tempat bola itu sebelumnya keluar lapangan
Jika prosedur itu tidak dipenuhi, wasit akan memberikan sanksi. Yang paling ringan adalah dengan mengalihkan lemparan ke dalam ke pihak lawan. Tendangan bebas langsung diberikan jika sang pelempar langsung menggiring bola tanpa terlebih dulu bola itu menyentuh pemain lain.
Saat lemparan ke dalam dilakukan, pihak lawan dilarang untuk melakukan tindakan yang menghalang-halangi sang pelempar. Peringatan keras dan kartu kuning akan diberikan jika hal itu dilakukan.

Sumber :
Tabloid Soccer

FootballUnique : Membuat Buku tentang Lawan

Para suporter di Inggris emang ga ada matinya. Kalo emang dah benci ama rival klub pujaan mereka, apapun mereka lakukan buat mengungkapkan kebencian mereka itu. Menyoraki para pemainnya, melontarkan ejekan - ejekan pedas itu sudah biasa. Tapi, suporter Bradford City memiliki cara lain yang cukup aneh. Sudah jadi rahasia umum pendukung Bradford sangat membenci Leeds City, namun cara kelompok suporter ini menunjukkan kebenciannya cukup unik. Mereka membuat buku tentang klub yang berjuluk The Peacocks (Leeds United) itu yang bertajuk Everything You Ever Wanted To Know About The Not So Massive Club That Was Super L666ds.


Mau tau isi bukunya???? Kalo kalian mengira isinya ejekan tentang klub Leeds United itu, kalian salah. Begitu juga jika kalian mengira isinya tentang keburukan - keburukan yang pernah dilakukan para pemain Leeds. "Buku inimurni berisi tentang prestasi klub itu," ujar Mike Harrison, editor buku yang merupakan fans berat Bradford. Kenapa begitu? Jawabannya sederhana : buku itu tidak ada isinya sama sekali. Bahkan tidak ada satu kata dan huruf pun yang melekat pada buku setebal 36 halaman itu. Ya, kekosongan halaman itu memang di sengaja karena itulah inti dari ejekan Gent City kepada The Peacocks. buku yang dijual dengan harga 1 pounds itu adalah bentuk sindiran kepada The Peacocks sebagai klub yang tidak pernah berprestasi, meski telah mengeluarkan dana lebih besar ketimbang Bradford.
"Salah satu momen yang paling membahagiakan bagi kami adalah saat Leeds terdegradasi. Begitu pun saat mereka tidak jua berprestasi, meski telah mengeluarkan banyak dana. Melalui buku ini, kami ingin berbagi kebahagiaan kami itu," kata Harrison.
Ga bisa dibayangin deh gimana reaksi suporternya Leeds kalo tau tingkah kelompok suporter saingannya itu.



Sumber :

Tabloid Soccer (dengan perubahan seperlunya)

Selasa, 25 Maret 2008

FootballClassic : Juventus 1995-96 (Part. 2-tamat)

Bagi yang ingin mengetahui kelanjutan dari artikel terdahulu (Part 1) silakan baca kelanjutannya di sini..



KARENA FAKTOR LIPPI

Sukses Juventus di tahun itu tak lepas dari kehadiran pelatih berbakat, Marcelo lippi. Didatangkan pada 1994, Lippi mampu melakukan pembangunan tim yang sangat meyakinkan. Padahal, sebelumnya Juve telah melepas Roberto Baggio yang dinilai para Juventini sebagai blunder. Tapi tidak bagi Lippi. Bagi penggemar cerutu ini, cara bermain dan strategi yang tepat lebih penting daripada mengandalkan satu atau dua pemain bintang. Kelebihan yang cukup menonjol dari Lippi adalah kemampuannya memompa semangat pemain. Dia juga dikenal menghormati pemain, selain dia sendiri punya karisma cukup besar di mata para pemainnya.
Di segi teknik, Lippi pintar dan cepat membaca kelebihan dan kekurangan pemain. Itu terlihat kala final Liga Champions 1995-96. Banyak pihak memfavoritkan Ajax sebagai juara bertahan untuk juara lagi. Apalagi, Ajax punya pertahanan yang bagus dan serangan yang tajam. Selama di Liga Champions, tim asuhan Louis van Gaal itu tidak kalah dalam 18 partai dan baru kemasukan 2 gol. "Lippi bukan pelatih sembarangan. Sebelum menangani Juventus, dia telah membuktikan bakatnya dengan membawa Napoli ke Piala UEFA. Dia nyaris dianggap pahlawan seperti Maradona, karena perannya sangat menentukan. Napoli waktu itu tidak dipenuhi bintang besar," jelas Presiden Juventus waktu itu, Vitorio Chuisano.
Kelebihan Ajax itu langsung diladeni serangan cepat oleh Lippi. Sukses. Pada menit ke-11, Fabrizio Ravanelli sudah membobol gawang Edwin van der Sar. Ajax butuh 30 menit untuk menyamakan kedudukan. Sepanjang pertandingan Ajax hampir mendominasi, tapi Lippi menyimpan strategi di akhir pertandingan. Waktu tinggal 15 menit, strategi menyerang kembali diterapkan. Nyaris sukses. Hampir lima peluang tercipta lewat Gianluca Vialli, Didier Deschamps, Alex Del Piero, Ravanelli dan Michele Padovano. Kemampuan Lippi dalam meracik strategi itu berlanjut di kompetisi lain. Dia kembali membuktikan sebagai peltih brilian kala membawa Juventus tampil di Piala Super Italia 1996, kemudian menghadapi River Plate di Piala Interkontinental.
Kala itu, Juve juga sempat keteteran. Namun, strategi gebrakan akhir memberi hasil memuaskan. Del Piero mencetal satu-satunya gol kemenangan pada menit ke-18. Sekaligus melengkapi kejayaan Juve. Kegagalan mempertahankan scudetto di musim 1995-96 tak terlalu mengecewakan. Juventus mampu mengganti dengan berbagai gelar bergengsi. Si Nyonya Tua hanya menjadi tebraik di Eropa, tapi juga dunia. Tak heran jika sukses di era itu benar-benar disyukuri I Bianconeri. Bahkan, era keemasan yang selalu dirindukan.


Sumber :

  1. Tabloid Soccer

Sabtu, 22 Maret 2008

FootballUnique : DEAL SPONSOR YANG ANEH

Kesepakatan dengan sponsor selalu pegang peranan penting dalam kelangsungan klub. Logikanya, pendapatan klub terdongkrak. Di sisi lain, ada image yang sama-sama menguntungkan buat klub dan sponsor tersebut. Namun, yang terjadi di Inggris, bisa dikatakan unik/ Dipertanyakan simbiosis mutualisme. Ceritanya begini. Sebuah klub sepak bola wanita yang bernama Battersea MFC, sepakat dengan sebuah sponsor.
Hanya, dalam sebuah pertandingan para pemainnya diminta memeaki kostum yang tak lazim. Sebuah papan kotak dari plastik dengan ukuran 40 x 80 cm terpampang di depan dan belakang semua pemain. Menutupi kostum mereka. Bayangkan, bagaimana ribetnya. Lari aja susah, apalagi klo jatuh?? nambah masalah. Bagian depan apapn itu memang terpampang sponsor mereka. Yakni www,Craigslist.co.uk. Inilah yang menjadi kesepakatannya. Pihak sponsor meyakini, dengancara seperti itu, perusahaannya lebih gampang diketahui kalyak ramai.
Untungnya, laga pertama saat memakai kostum nyentrik itu, tidak dilakukan di sebuah partai besar yang menyita ratusan penonton. Veena joory, sekretaris tim mengaku tak ada kendala soal keanehan ini. Meskipun saat bermain, perlu mengubah strategi dalam bertahan maupun saat melakukan tendangan bebas. Jim Buckmaster,CEO Craigslist.co.uk, berpendapat, ini merupakan strategi baru dalam mempromosikan perusahaannya. "Kami mencoba kesepakatan baru yang benar-benar inovatif. Mungkin ini akan menjadi perkembangan yang bagus dalam sponsor sepak bola," kata Joory.
Buat perkembangan sponsor, mungkin bagus. Tapi, buat pemain yang berlaga di kompetisi resmi, jelas ribet. Meskipun, penonton lebih mudah membaca pesan yang tersampaikan.

Ada-ada saja.





Sumber : Tabloid Soccer

Jumat, 21 Maret 2008

FootballClassic : Stadion Centenario (Part 2-tamat)

Bagi yang penasaran kelanjutan dari part 1 stadion Centenario silakan baca kelanjutannya :



DIBANGUN TANPA ISTIRAHAT
         

                  Penunjukkan sebagai tuna rumah Piala Dunia 1930 dan rencana perayaan besar-besaran 100 tahun kemerdekaan bangsa membuat rencana pembangunan stadion berkapasitas super (100 ribu penonton) menjadi proyek yang tak bisa ditawar. Sayang, kendala berat mengadang. Tempo pembangunan sangat mepet. Proses pembangunan dimulai pada 21 Juli 1929 da hrus bisa digunakan pada pertengahan Juli 1930, proyek prestisius ini hanya punya waktu satu tahun! Gila ga?
                   Tenggang waktu yang sangat minim namun tak membuat rakyat Uruguay menyerah. Di bawah pimpinan arsitek juan Antonio  Scasso seluruh energi bangsa dicurahkan. untuk mengejar deadline, tak ada jalan lain pembangunan harus dilakukan terus-menerus tanpa istirahat. Atau, 24 jam sehari. Tuhan memberkati siapa saja yang mau bekerja keras. Banting tulang ala bangsa Uruguay tidak sia-sia. Centenario selesai sesuai jadwal. Tepat pada 18 Juli 1930, stadion ini resmi dibuka dan digunakan untuk menggelar partai pembuka Piala Dunia 1930 antara Uruguay versus Peru. Uruguay menang 1-0 dan akhirnya terus melaju hingga menjadi juara.
                  Keberhasilan Uruguay menjadi juara untuk pertama kalinya itu dipercaya karena bantuan aura Centenario. Konon, Centenario juga mempunyai aura khas yang bisa memberikan tenaga aneh kepada pemain Uruguay. Timnas Uruguay sulit dikalahkan jika bermain di atas rumput stadionnya.







KUBURAN BRASIL


               
  Stadion Centenario juga dipercaya menyimpan kutukan bagi tim nomor satu di kolong langit, Brasil. Selama bermain melawan Uruguay di Centenario, sepanjang sejarah Brasil belum pernah sekali pun menang. Meski berbekal pemain dua kelas di atas Uruguay, Tim Samba pasti selalu kerepotan.
                Menurut data yang dilansir FIFA, dari empat kali laga Brasil versus Uruguay di stadion "keramat" itu Brasil kalah dua kali dan sisany seri. Sementara dari total petandiangan Brasil di Centenario yang mencakup 20 partai (tidak hanya melawan Uruguay. Red), Brasil hanya sanggup meraih 2 kemenangan. Jumlah yang sangat minim untuk tim sekelas Brasil.




SERBA-SERBI CENTENARIO





  1. Tempat salah satu derby terpanas di Amerika Selatan, Penarol versus Nacional
  2. Demi standar keamanan penonton, kapasitas stadion akhirnya diturunkan dari 100 ribu menjadi 76.600
  3. Dalam 38 pertandingan di Copa America, Uruguay tak terkalahkan jika bertanding di Copa america (1942,1956,9167,dan 1995) juga diraih di Cnetenario.
  4. Sepuluh ribu suporter Argnetina pernah berduyun-duyun menandatangani Centenario pada 1930. Jumlah massa terbanyak yang melakukan lintas negara di era itu "hanya" demi sepak bola.
  5. Centenario menjadi saksi jumlah gol yang fantastis. Pada Piala Dunia 1930, hanya dari 10 partai tercipta 44 gol.

Sumber :  Tabloid Soccer














                


FootballerHistory : FERNANDO EZEQUIEL CAVENAGHI




                 Kecewa berat dan terpukul. Itulah perasaan Fernando Cavenaghi begitu Jose Pekerman mengumumkan skuad timnas Argentina ke Piala Dunia 2006. Sebabnya, tak ada namanya di daftar 23 pemain Albiceleste. Pupuslah harapan yang direnda sejak lama, berlaga di kancah paling bergengsi sedunia itu. Cavenaghi memang punya harapan besar untuk tampil di Piala Dunia. Hal yang membuatnya sangat optimistis adalah performa apiknya selama empat tahun membela River Plate di Liga Argnetina antara 2000 dan 2004. Prestasinya cemerlang, mencetak 55 gol dari 88 pertandingan dan menyumbangkan tiga gelar juara Apertura. Sudah begitu, dia pun bersinar terang di Piala Dunia U-20 pada 2003 di Uni Emirat Arab.
                   Berkat kecemerlangan dan gaya mainnya, publik sepak bola Argentina memberi julukan El Torito
 alias "Si Banteng Kecil" kepadanya. Mereka pun menilai Cavenaghi sebagai penerus Mario Kempes dan Gabriel Batistuta, dua striker legendaris Argentina karena kemampuan olah bola dan insting membunuhnya yang luar biasa. Sayang, reputasi itu meluruh seiring pindahnya ke Spartak Moskva pada 2004. Diboyong dengan harga 8,6 juta euro, dia hanya mengemas 12 gol dari 51 laga. Tak heran jika Pekerman lantas melupakannya. "Aku kehilangan kesempatan pergi ke Jerman karena memilih Rusia. Pekerman melupakanku gara-gara pilihanku itu," ungkap dia. "Tapi, aku tak pernah menyesali putusanku karena saat itu aku memang ingin pindah dari River Plate. Spartak adalah langkah pertamaku di Eropa," lanjutnya sambil menegaskan jika pun bertahan di River Plate, harapannya masuk timnas tetaplah kecil.
                  Kini, harapan itu kebali merekah. Putusannya bergabung dengan Girondins Bordeaux pada awal 2007 mulai berbuah manis. Di klub barunya itu, El Torito
 kembali menyeruduk dan memperlihatkan ketajamannya. Meski sempat tertatih-tatih, Cavenaghi mampu memanfaatkan kesempatan ketika Marouane Chamakh harus absen karena membela Maroko di Piala Afrika. Selama Chamakh pergi, Cavenaghi justru gemilang dengan mengemas empat gol dalam empat pertandingan. Sinar terang itu berlanjut saat Chamakh sudah kembalil. Kadung suka, pelatih Laurent Blanc memilihnya sebagai pendamping David Bellion. Sekadar catatan, Cavenaghi baru bisa menjebol gawang lawan di Ligue 1 pada musim ini kala Chamakh absen.
                 Cavenaghi jelas gembira dengan situasi itu. "Jujur saja, ini adalah momen terbaikku selama berada di eropa. Aku datang ke Bordeaux untuk mencari peruntungan baru bagi karierku. Aku ingin menunjukkan bahwa mereka tak salah merekrutky," aku top skorer Clausura Argentina 2001-02 itu. Faktor utama kembalinya sentuhan maut Cavenaghi mengakui, penempatan dua striker membuatnya bisa lebih mebgeksploitasi kemampuan olah bola dan ketajamannya.


INGIN KE SPANYOL
              
  Blanc pribadi menilai Cavenaghi sebagai sosok penting di timnya saat ini. "Dia adalah tipe pemian yag tak pernah kami miliki sebelumnya. Seorang pemain yang sangat bagus di area lawan," ungkapnya kepada Le Preisdent. "Hal yang saya sukai darinya adalah mampu membuat tim tampil apik," Lebihs jauh, Blanc menambahkan,"Cave adalah pemain yang berbeda dengan Chamakh. Dia adalah pemain yang sangat baik dan mampu bekerja sama dengan para pemain lain. Lebih dari itu, dia pun sangat efektif di mulut gawang. Sayamelihat kombinasimya dengan David Bellion sangat serasi dan berpengaruh besar kepada tim." Pujian serupa dilontarkan rekannya di lini depan, Bellion. "Dia pemain super. Sentuhannya luar biasa. Meski belum sering bermain di Ligue 1, dia selalu menunjukkan momen-momen bagus setiap kali tampil,"ujar eks pemain Manchester United itu.
                Duet Bellion-Cavenaghi memang maut. Sejauh ini, keduanya telah menyumbang 18 gol bagi Bordeaux atau 42 persen dari seluruh gol tim asuhan Blanc hingga pekan ke-25. Blanc tentunya berharap efek kembalinya ketajaman Cavenaghi akan terus berlanjut dan membawa kesuksesan bagi Bordeaux. Selidik punya selidik, El Torito
 ternyata memang menargetkan kebangkitan pada 2008. "Aku ingin menjadikan 2008 sebagai tahunku di Bordeaux." Pencanangan tahun kebangkitan itu bukan tanpa alasan. El Torito menyimpan ambisi lebih besar, yakni hengkang ke klub besar Eropa, terutama dari Spanyol. "Aku selalu menyukai Spnyol, tapi saat ini bukanlah saat yang tepat untuk memikirkan hal tersebut. Aku baru saja merintis karier lagi di Bordeaux dan masih terikat kontrak hingga tiga musim ke depan," beber dia lagi.
               Mengenai ambisinya berkiprah di Spanyol. Cavegol
 tahu betul dirinya harus berkerja ekstrakeras jika ingin dilirik oleh klub besar dari negeri itu. "Aku tahu, tak mudah bergabung dengan klub besar di sana. Semuanya sangat tergantung perkembanganku saat ini," jelasnya. Untuk itulah fokus dan konsentrasi Cavenaghi saat ini seluruhnya untuk Boreaux. Dia bahkan berjanji untuk menapaki jejak Pedro Pauleta yang sempat berkibar di klub itu. "Pauleta telah melakukan hal yangluar biasa di sini. Aku ingin sekali mendapat kesempatan untuk melakukan hal yang sama." Bagi Cavenaghi, menyamai Pauleta mungkin satu-satunya cara untuk merengkuh dua impian sekaligus, pindah ke klub besar Spanyol dan menarik hati pelatih timnas Argentina, Alfio Basile. Sebab, "Bergabung dengan timnas Argentina dan berlaga di Piala Dunia 2010 adalah impian terbesarku," harap Cavenaghi.




Sumber :   Tabloid Soccer


FootballClopedi : Rekor Cleansheet

               Klo ada pertanyaan soal sosok kiper terbaik dunia, pasti teman-teman tak akan lepas dari nama terkenal seperti Lev Yashin, Dino Zoff, Sepp Meier, Gordon Banks, dan Ricardo Zamora. Jawaban itu bisa jadi sah, namun jika ukurannya paling lama tak kebobolan, para kiper legendaris itu ternyata bukanlah yang terbiak. Faktanya, mereka tak mampu menembus waktu 1.000 menit tanpa kecolongan gol.
Kalian tau siapa saja kiper yang berhasil menjaga keperawanan gawangnya selama 1.000 menit? Liat saja daftarnya berikut ini.

MAZAROPI
                      Inilah sosok yang masih memegang rekor cleansheet
 terlama hingga saat ini. Pemain bernama asli Geraido Pereira de Matos Filho ini mampu menjaga gawang Vasco da Gama tak kebobolan selama 1.816 menit, itu dilakukannya antara 18 Mei 1977 dan 7 September 1978.
                     Satu hal kerap diremehkan, Mazaropi mencetak rekor tersebut saat Vasco da Gama bergukat di liga regional, bukan nasional. Terlepas dari hal itu, International Federation of Footbal History (IFFHS) tetap mengakuinya sebagai kiper dengan cleansheet
 terlama di Benua Amerika dan Dunia.


THABET EL-BATAL
                       Kiper kelahiran 1953 ini adalah yang terbaik di Afrika soal menjaga keperawanan gawangnya. Penjaga gawang yang mengabdi total untuk Al- Ahly sepanjang kariernya itu tercatat dua kali menorehkan rekor cleansheet
 melebihi 1000 menit. Rekor terbaiknya adalah 1442 menit yang diciptakan antara 1975 dan 1976. Itu membuatnya berada tepat di bawah Mazaropi.
                      Sepanjang sejarah, dia mencatat sebagai kiper ketiga yang mampu mencetak cleansheet
 lebih dari 1.000 menit. Dua pemain yang lebih dulu melakukan hal tersebut hal tersebut adalah rekan seklubnya. Ikram El-Sahhat (1973-74 dan 1976-77) dan kiper Guarani Asuncion asal Paraguay, Raimundo Aguilera (1967 dan 1969).


DANY VERLINDEN
                      Di Benua Biru, anam Verlinden memang kalah tenar dari Yashin, Maier, Zamora, dan Banks. Bahkan, di Belgia sendiri namanya mash di bawah bayang-bayang Michel Preudhomme dan Jean Marie-Pfaff. Namun, dalam urusan mencetak cleansheet
, dialah jagonya.
                     Dalam daftar pencetak cleansheet
 terlama, kiper kelahiran Aarschot, 15 Agustus 1963 itu berada di urutan ketiga. Sejak 3 Maret hingga 26 September 1990, Verlinden berhasil menjaga gawang Club Brugge tak kebobolan selama 1.390 menit. Catatan itu membuatnya melebihi Abel Resino (Spanyol, 1.275 menit) dan Gaetan Huard (Perancis, 1.266 menit).


BULJUBASICH dan EL-HADARY
                    Kedua  kiper inilah yang terkahir kali berhasil mejaga keperawanan gawangnya melebihi 1.000 menit. Jose Maria Buljubasich yang sempat didiagnosis mengidap tumor otak mengawal gawang Unversidad catolica tak kebobolan selama 1.352 menit pada 2005. Sementara kiper timnas Mesir di Piala Afrika lalu, Essam El-Hadary mengawal gawang Al Ahly tak kemasukan gol selama 1.288 menit pada 2006.



AL-AHLY
   
  Klub raksasa Mesir ini adalah yang tersering menelurkan kiper dengan rekor cleansheet mencapai 1.000 menit. Tercatat ada empat kiper yang sempat melakukan hal itu. Di antara keempatnya, Ikrami El-Shahhat adalah yang terhebat. Dia membukukan itga kali rekor cleansheet dengan menembus waktu 1.000 menit.


                  
 



Sumber :  Tabloid Soccer                      


Kamis, 20 Maret 2008

FOOTBALLCLOPEDI : Remaja Sensasional di Premier League



                 Ada fenomena menarik di Premier League musim lalu, yakni mengorbitnya banyak pemain usia remaja (di bawah 20 tahun) di klub-klub besar. Sebut saja Francesc Fabregas, Aaron Lennon, dan Micah Richards. Mereka bak sebuah sensasi yang mewarnai kemapanan Premier League.

                 Sensasi itu makin mengemuka medio Januari 2007 yang lalu kala Theo Walcott dingakut Arsenal dari Southampton. Pasalnya, The Gunners rela mengeluarkan uang 7,27 juta uero untuk mendapatkan striker yang dinilai sangat berbakat itu. Jumlah yang menjadikannya permain berusia 16 tahun termahal dalam sejarah Premier League. Dia melampaui rekor sebelumnya atas nama Jermaine Pennant saat di angkut dari Notts County ke Highbury dengan harga 3 juta euro hanya seminggu sebelum ultahnya yang ke 16.
                Meski demikian, Wlacott bukanlah pemain remaja termahal di Premier Legue. Bahkan, nilai trnasfernya kalah jauh dari Wayne Rooney yang ditransfer Manchester United dari everton dengan harga 37 juta euro pada musim 2004-05. Di bawah Rooney ada midfielder Portugal, Cristiano Ronaldo, yang diangkut MU dari Sporting Lisbon dengan nilai trnasfer 17,75 juta euro.
                Patut di tunggu apakah sensasi serupa akan kembali terulang musim ini mengingat banyak pemain remaja yang terus mengorbit di blantika sepak bola dunia.

DAFTAR PEMAIN REMAJA TERMAHAL DI PREMIER LEAGUE :

  1. Wayne Rooney       (2004-05)  Everton      ----> Man. U.   37  jt euro      19 tahun
  2. Cristiano Ronaldo   (2004-04)  Sporting L  ----> Man. U    17,75 jt euro  18 tahun
  3. Robbie Keane          (1999-00)  Wolverhampton-> Conventry City 9  jt euro 19 tahun
  4. Jermaine Jenas      (2001-02)  Nottingham ---> Newcastel U.  7,5 jt euro 19 tahun
  5. Theo Walcott          (2005-06)  Southampton --> Arsneal       7,27 jt euro   16 tahun
  6. Jermaine Penannt (1999-00)   Notts County  --> Arsenal     3 juta euro     15 tahun

Sumber   :    -Soccer-

Sabtu, 15 Maret 2008

FootballClassic : JUVENTUS 1995-96 (Bag. 1)

Kejayaan Sesungguhnya
Menggenggam kebesaran yang membahagiakan, menebus kesedihan 1985



             
Pertengahan dekade 1990 menjadi masa terindah bagi Juventus. Mereka menggenggam kebanggaan sebagai klub terbesar, sekaligus terbaik di Italia mapun Eropa. Bahkan, Juvnetus juga memproklamirkan diri sebagai tim terbaik dunia.
Tepatnya di musim 1995-96, kelengkapan itu benar-benar dirasakan oleh I Bianconeri. Setelah sukses meraih scudetto musim sebelumnya, Juventus menapaki puncak kejayaan sepak bola. Hampir semua gelar bergengsi berhasil diboyong ke rak piala si Nyonya tua. Selain Liga Champions, I Bianconeri juga sukses menggondol Piala Super Eropa, hingga Piala Interkontiinental.
"Benar-benar membahagiakan. Inilah gelar Liga Champions yang sesungguhnya yang bisa kami rayakan hingga ke hati. Gelar pada 1984-85 tidak pernah kami anggap sebagai kemenangan. Sekarang kami baru bisa merasakan di tingkat Eropa," kata pejabat Juventus  waktu itu, Roberto Battega, sesuai timnya menjuarai Liga Champions 1995-96 di Stadion Olimpico, Roma.
          Gelar Liga Champions merupakan sukses kedua Juventus sepanjang sejarah. Sebagai info, Juventus pertama kali juara Liga Champions pada musim 1984-85 di Stadion Heysel, setelah mengalahkan Liverpool 1-0. tapi, kemenangan itu diwarnai kesedihan panjang buat Juve dan warga Turin. Betapa tidak, sebelum pertandingan suporter Juventus bentrok dengan suporter Liverpool. Sebanyak 39 orang tewas dan semua dari pihak Juventus.
          Maka, kemenangan di 9185 itu dianggap menyedihkan. malah diperingati sebagai hari berkabung. Gelar 1996 dipersembahkan kepaa semua Juventini sebagai kejayaan yang pantas dirayakan.
          Kesuksesan Juve di Liga Champions juga sangat diharapkan oleh pihak Vatican. Bahkan, untuk pertama kalinya Radio Vatican mengrimkan reporternya untuk meliput langsung partai Juventus lawan Ajax di Stadion olimpico tersebut.

FootballClopedi : Trofi Ricardo Zamora

Buat para penggemar Liga Spanyol, mungkin udah ga asing lagi dengan nama yang satu ini. Di Spanyol ada tradisi pemilihan penjaga gawang terbaik dengan cara menghitung rasio gol kemasukan yang dialami semua kiper di Divisi Primera. Kiper dengan rasio kebobolan terkecil menjadi yang terbaik dan berhak menggondol Trofi Ricardo Zamora. Trofi ini disediakan oleh harian olahraga Marca dan baru diperebutkan pada 1958-59. Khusus antara msuim 1970-71 dan 1972-73, Marca juga menyediakan zamora untuk kiper yang paling sedikit kebobolan.
Nama Zamora diambil sebagai penghormatan terhadap kiper Legendaris Spanyol era 1930-an , Ricardo Zamora. Pemain pertama yang menggondol trofi ini adalah Antonio Ramallets (Barcelona). Sementara kiper yang paling sering merebut trofi ini adalah Santiago Canizares (1992-93 bersama Celta Vigo, 200-01, 2001-02, dan 2003-04 bersama Valencia).
Sedangkan rekor rasio kebobolan terkecil hingga saat ini masih dipegang Abel Resino (Atletico Madrid) pada msuim 1990-91. Saat itu, dia hanya kebobolan 17 gol dalam 33 partai yang dilakoninya.


PERATURAN YANG DITERAPKAN (sejak 1983) :

  1. Seorang kiper harus tampil sekurang-kurangnya 28 partai dalam 1 musim.
  2. Jumlah partai yang dihitung adalah yang dilakoni tak kurang dari 60 menit.
  3. Penghitungan dilakukan dengan cara membagi jumlah gol kemasukan yang diderita sang kiper (baik dalam partai yang dijalani lebih dari 60 menit maupun kurang dari itu) dibagi jumlah partai yang dilakoni 60 menit atau lebih
  4. Kiper dengan rasio terkecil (dalam dua desimal) akan dinobatkan sebagai peraih trofi. Jika ada lebih dari 1 kiper yang memiliki rasio sama, trofi akan diberikan kepaada mereka masing-masing.

Sumber :
  • Tabloid Soccer

Jumat, 14 Maret 2008

FootballClassic : Stadion Centenario ( Bag. 1)


TONGGAK PIALA DUNIA PERTAMA
Stadion beraura mistis yang dibangun siang-malam selama setahun penuh
Ada yang ga tau Stadion yang namanya Centenario? Mungkin ada yang tau, ada yang tidak, yaa. Langsung aja deh.
Monumen mistis masyarakat Amerika Sleatan. Begitulah Stadion Centenario dipuja-puji. Berdiri di Kota Montevideo,Uruguay,Centenario merupakan tonggak pemersatu sepak bola antarbangsa. Di stadion yang kekeramatannya tetap terjaga selama 75 tahun inilah Piala Dunia untuk pertama kalinya digelar.
Tokoh legendaris sepak bola sekaligus presiden pertama FIFA Jules Rimet malah menjuluki Centenario sebagai kuil sepak bola. Kesuciannya sebanding dengan Stadion Wembley (Inggris), yang sering disebut orang sebagai "kuil tersuci" sepak bola.
Centenario mempunyai jasa tersendiri bagi perkembangan sepak bola. Dari stadion yang berkapasitas 100 ribu penonton inilah sepak bola meroket menjadi cabang olahraga yang paling digemari di muka bumi. Menembus batas lintas negera, umur, dan agama.
Cerita itu berawal pada menjelang media 1930 ketika Rimet mengampanyekan Piala Dunia. Sambutan publik tidak begitu antusias karena dunia tengah terkena resesi ekonomi global, salah satu krisis ekonomi terburuk dalam sejarah. So, pemerintah tiap negara lebih memikirkan masalah sandang dan pangan dibanding sepak bola.


Perjuangan, kerja keras, dan kegigihan Rimet akhirnya meluluhkan hati 13 negara untuk ikut beraksi di Piala Dunia 1930, ajang pertama Piala Dunia. Nah, masyarakat Uruguay yang mendapat kehormatan sebagai tuan rumah kemudian membangun stadion supermegah.
Centenario akhirnya menjadi tuan rumah 10 pertandingan dari 18 partai Piala Dunia 1930. Termasuk, partai final yang mempertemukan tuan rumah Uruguay versus Argentina. Pada duel yang berkesudahan 4-2 untuk tuan rumah itu, tiap jengkal Centenario disesaki oleh penonton.
Begitu gegap-gempita hingga gemanya pun bergaung ke berbagai penjuru. "Setelah mengetahui apa yang terjadi di Centenario, publik dunia sadar bahwa sepak bola bisa jadi alat pemersatu dunia," ujar Rimet kala itu, sperti dilansir situs resmi FIFA.
Pamor sepak bola pun meroket. Tidak hanya digemari masyarakat, namun juga menarik minat pengurus negara. Prestasi di dunia speka bola bisa menaikkan gengsi sebuah negara. Konon,pemerintahan fasisme Mussolini Italia pernah mengancam pemain timnasnya agar berhasil di Piala Dunia 1938, atau akan menemui hal yang gawat jika gagal.


-Bersambung...-

FOOTBALLCLOPEDI : INTERNATIONAL CAPS

Mungkin udah banyak yang tau arti caps itu apa. Tapi, ada baiknya kita mengenal gimana cara perhitungan caps itu sendiri.
Caps adalah jumlah tampilan seorang pemain membela tim nasional negarany. Partai yang di hitung adalah pertandingan resmi di level senior, termasuk persahabatan dan olimpiade yang dilakukan antara 1908-1956. Pada 1999, FIFA memutuskan pertandingan cabang sepak bola di sejak Olimpiade 1960 sampai sekarang, tidak termasuk ke dalam perhitungan caps. Aturan ini menyebabkan caps beberapa pemain dikurangi.
Pada 2001, FIFA kembali mengeluarkan revisi perhitungan caps. Pertandingan antara FIFA XI atau perwakilan konfederasi, tidak dihitung. Beberapa pemain merasakan dampak kebijakan itu. Namun, asosiasi sepak bola Perancis dan Italia menolak. Sehingga, caps milik Didier Deschamps, Laurent Blanc (Perancis), Paolo Maldini, dan Dino Zoff (Italia) tak terpengaruh.

LIMA BESAR CAPS TERBANYAK :
1. Mohammed Al-Deayea Arab Saudi 181*
2. Claudio Suarez Meksiko 178*
3. Cobi Jones Amerika Serikat 164*
4. Adnan kh. Al-Talyani Uni Emirat Arab 164
5. Hossam Hassan Mesir 163

*Pemain masih aktif

Sumber :
  • Tabloid Soccer

Sabtu, 01 Maret 2008

Get Well Soon : Eduardo Da Silva


Nasib naas menimpa Eduardo da silva.

Dia harus absen selama 9 bulan! Cedera parah yg membuatnya harus mengakhiri musim ini lebih dulu dari teman-temannya yang lain di Arsenal. Adalah Stuart taylor yang melakukan hal itu.



Sebenarnya, Taylor pun tak menyangka tekelnya bakal berakhir dengan cederanya Dudu -panggilan Eduardo- pihak Birmingham city sendiri mengkui Taylor sangat terguncang setelah melihat akibat dari perbuatannya itu.

Pelatih Arsenal sendiri Arsene Wenger, menyebutkan bahwa seharusnya Taylor dihukum seumur hidup tak boleh bermain lagi. Namun, hal itu di ralatnya, dia mengatakan hal itu di luapkan hanya karena emosi semata. Taylor sendiri telah dijatuhi larangan 3 kali bertanding.

Sebenarnya, Taylor bukan tipe pemain yg bermain kasar. Namun, dewi fortuna yg kurang mendukung saat tekel itu dilakukannya terhadap Dudu.

Cepat sembuh Eduardo!

KAMU DI KOTA MANA??

Sign by Danasoft - Myspace Layouts and Signs