SELAMAT DATANG!!!!!

SILAKAN MEMBACA BLOG SAYA, KALAU ADA KEKURANGAN KASIH COMMENT DI SHOUTBOX YAAAA

Rabu, 30 April 2008

FootballSpecial : ASEC Mimosas Academy

PENGASAH "INTAN" MENTAH AFRIKA. MEMBUKA KESEMPATAN BERMAIN KE EROPA




Inilah oase di tengah duka nestapa. Di negeri yang berkecamuk perang saudara Pantai Gading, berdiri akademi sepak bola kelas wahid. Produsen pemain-pemain hebat dunia, ASEC Mimosas Academy namanya. Milik klub papan atas Afrika, ASEC Mimosas Abidjan.

Di tempat ini, anak-anak Pantai Gading dan beberapa negara Afrika lain memelihara mimpinya. "Layaknya mimpi bagiku bisa masuk ke akademi ini. Aku ingin bisa seperti Kolo Toure, pemain hebat Arsenal," seru Cesar Troh, bocah yang menjadi salah satu anggota ASEC.

Beruntung Troh. Dia tidak menggantungkan mimpinya di tempat yang salah. Dalam dasawarsa terakhir, akademi yang beridiri pada 1993 ini menjelma menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Tidak kalah bermutu dibanding akademi sepak bola Ajax Amsterdam, De Toekomst.

Jika De Toekomost telah menelurkan pemain seperti Edgar Davids, Clerence Seedorf, PAtrick Kluivert , dan Dennis Bergkamp, ASEC juga mencetak pemain-pemain hebat sperti Kolo Toure, Emmanuel Eboue (Arsenal), Salomon Kalou (Chelsea), hingga Didier Zokora (Tottenham). Bahkan, hampir 70% pemain timnas Pantai Gading di Piala Dunia 2006 jebolan akademi ini.

"Kami tahu tentang akademi ini karena pemain-pemain hebat mereka seprti Kolo Toure," kata Ibnrahim kone, siswa berumur 16 tahun. Kone tidak sendirian. Ada puluhan ribu anak-anak Pantai Gading yang bermimpi bisa masuk ke akademi ini. BBC melaporkan, para pemandu bakat ASEC sampai harus memonitor 30 ribu anak yang ingin mendaftar.

Sayang, tak sampai satu persen yang diterima. Kriteria agar bisa menjadi siswa ASEC sangat tinggi dan berat. Dalam setiap perekrutan, ASEC hanya mengambil 18 talenta muda (berumur antara 12 sampai 15 tahun) saja untuk digodok.

PENDIDIKAN GRATIS


ASEC Mimosas Coach : Patrick Liewig

ASEC mengusung filosofi menarik. Mereka tak hanya mengasah kemampuan olah bola, tapi juga memperhatikan aspek pendidikan secara utuh. Siswa ASEC tetap diberi pelajaran matematika, sejarah, geografi, fisika, bahasa Inggris, Perancis, dan Spanyol. Tiap hari mereka masuk ke kelas layaknya siswa sekolah kebanyakan. Namun, tiap akhir pekan ada pertandingan khusus. "Sekolah tetap menjadi salah satu prioritas kami," kata Kepala Administrasi dan Pendidikan ASEC, Benold You.

Dengan suplai pendidikan yang memadai, diharapkan alumni ASEC mempunyai pola pikir dan pengetahuan yang mengimbangi kekuatan skill mereka. Pasalnya, pebola hebat tak hanya butuh skill di lapangan bola, tapi juga visi yang memadai. Hebatnya, akademi tak memungut dana dari siswa. Semua kebutuhan siswa ditanggung akademi. Mulai dari makanan, baju, hingga asrama.

Konsekuensinya, butuh dana tidak sedikit untuk memutar operasionalnya. Saat didirikan oleh eks pemain Perancis, Jean Marc Guillou, dana didapatkan dari sponsor dan klub ASEC Abidjan sebagai pemilik. Sekarang kondisi sedikit berubah. Sejumlah sponsor memangkas dananya. Akibatnya, harus dilakukan sejumlah penghematan. Para pelatihnya sampai tidak digaji.

Meski begitu, bukan berarti para pelatih tak punya penghasilan, Uang bisa di peroleh setelah siswa yang didik menjadi pemain hebat dan laku dijual. Faktor inilah yang membuat mutu akademi ASEC Mimosas makin maju. Sebab, agar bisa menghasilkan duit, akademi dipaksa bisa menghasilkan pemain hebat. Hal yang berimbas kepada makin selektifnya memilih calon siswa dan seriusnya tenaga pendidik melatih bakat-bakat terbaik.

Namun, kebijakan itu juga menuai sejumlah kritik. Akademi sepak bola semacam ASEC, dinilai telah mengeksploitasi bakat-bakat muda untuk uang semata. ASEC meneriam kritik itu dan berkilah kebijakannya tidak salah. Soalnya tidak ada pihak mana pun yang dirugikan. "Jika klub-klub Eropa yang punya banyak uang datang kemari untuk membeli pemain kami, saya pikir ini malah bagus untuk perkembangan Afrika," argumen Xavier Minougou, staf pelatih di ASEC.

Benar karena saat itu mimpi anak-anak Afrika tampil di liga-liga Eropa terwujud nyata.


Sumber : Tabloid Soccer

Tidak ada komentar:

KAMU DI KOTA MANA??

Sign by Danasoft - Myspace Layouts and Signs