SELAMAT DATANG!!!!!

SILAKAN MEMBACA BLOG SAYA, KALAU ADA KEKURANGAN KASIH COMMENT DI SHOUTBOX YAAAA

Sabtu, 19 April 2008

FootballUnique : Pebola Penyakitan

Sakit kronis tak pernah meruntuhkan semangat mereka untuk bermain bola. Justru mengubah mereka menjadi jagoan. Siapa saja pebola yang kurang beruntung karena punya cacat atau penyakit bawaan? Ini dia mereka.


1. NWANKWO KANU

TAK TAKUT MATI DI LAPANGAN

Striker andalan klub Inggris yang tengah naik daun, Portsmouth ini punya cerita mengagumkan. Dia punya riwayat medis mengerikan, kelainan jantung sejak lahir. Tapi masalah itu tak mengalanginya menjadi pebola besar. Bahkan tak takut ancaman dokter bahwa dai bisa mati di tengah lapangan, kalau nekat bermain dengan kondisi jantung amburadul.

Sekilas tentang masa lalunya, dia mengawali karier sepak bola sejak umur 15 tahun. Kariernya melesat bak roket, terutama sejak di beli Ajax Amsterdam pada 1993. Namanya segera mendunia. Salah satu prestasi hebatnya terjadi pada Olimpiade 1996. Sukses mengantarkan Nigeria menyabet medali emas.

Tapi usai prestasi memesona itu, cobaan berat mengadang. saat menjalani pemeriksaan kesehatan di Inter Milan (tes kesehatan dalam proses transfer dari Ajax ke Inter), kelainan jantung Kanu divonis makin parah. Dia harus segera menjalani operasi, atau akan mati di lapangan. Pada November 1996, Kanu menjalani operasi bedah jantung.

Banyak kalangan berprediksi karier Kanu akan tamat atau setidaknya meredup. Pendapat para pengamat hampir menjadi kenyataan ketika dia terseok-seok di Inter Milan dan akhirnya di buang ke Arsenal. Namun, di Arsenal dia mampu bangkit dan sempat kembali diperhitungkan.

Pada musim 2006-07 Kanu kembali bangkit. Membela klub medioker Portsmouth. Kanu seolah hidup kembali. Selain bisa membawa Portsmouth menjadi klub medioker paling fenomenal. Salut untuk Kanu. Dengan segenap kekurangannya, dia tetap berani dan tidak takut mati di lapangan.




2. LIONEL MESSI

KEKURANGAN HORMON

Karier anak muda Argentina ini sungguh mengaggumkan. Messi tak hanya menjadi pemain muda paling bersinar di Barcelona, tapi juga disebut-sebut sebagai talenta muda bermasa depan paling cerah di dunia. Majalah Forbes memprediksi, Messi adalah pebola yang bakal punya brand atau nilai jual paling mahal di masa depan.

Melihat aksinya di lapangan, Gayanya sangat menghibur. Bak seniman, Messi bisa mengolah boal dengan nilai seni tinggi. Tapi ada satu pertanyaan yang mungkin terlintas saat menikmati Messi bermain bola. Kenapa tubuhnya kecil? Tak seperti kebanyakan orang bule yang tinggi besar, tingginya hanya 169 cm dan beratnya 67 kg.

Usut punya usut, ternyata Messi mengidap penyakit gawat. Dia mempunyai kelainan hormon sehingga pertumbuhan badannya tidak normal. "Messi kekurangan hormon pertmbuhan (GH) yang membuat struktur tulangnya tak bsia berkembang baik," kata Lamberto Boranga, staf dokter Perugia yang tertarik mengamati Messi.

Benar. Saat berumur 11 tahun, Messi diketahui mengidap penyakit aneh itu. orunya, Jorge dan celia berusaha menyembuhkannya dengan terapi tambahan hormon secara injeksi. Tapi pengobatan semacam itu di Argentina sangatlah mahal. Tiap bulan mesti menghabiskan 1.000 dolar AS atau Rp 10 juta untuk terapi. Ini jelas sangat berat bagi Jorge yang hanya bekerja sebagai karyawan perusahaan baja.

Untuk itu Jorge kemudian membawa Messi pindah ke Spanyol, engara maju yang punya banyak lapangan perkerjaan dan sistem pengobatan lebih bagus dibanding Argentina. Di Spanyol, selain menjalani pengobatan, Messi juga bergabung dengan Barcelona. Berkat pengobatan intensif, meski tidak bisa tumbuh normal, Messi terhindar dari bahaya laten, pertumbuhan yang macet total.




3. EDGAR DAVIDS

TERANCAM BUTA


Pada 1999, langit seperti jatuh menimpa kepala Edgar Davids. Dia ketahuan mengidap glukoma, salah satu penyakit mata berbahaya karena bisa menyebabakn kebutaan. Tekanan cairan di bola mata Davids disebut terlalu tinggi. Tekanan itu bisa merusak retina dan sel-sel mata. Gejala awalnya, mengaburkan pandangan Davids, dan kalau dibiarkan pemain berjuluk Pitbull ini akan menjadi tuna netra.

Operasi mata kanannya yang berjalan sukses, ternyata masih menyimpan masalah. Demi menjaga dari infeksi, Davids harus bisa melindungi mata dari debu dan kotoran. Padahal, dunia sepak bola berdekatan dengan debu dan kotoran. davids juga tak rela kalau harus meninggalkan sepak bola," kata pemain yang sangat jarang berbicara kepada wartawan ini.

Dengan gaya bermainnya yang keras dan bertenaga, kondisinya menjadi lebih ruwet. Beruntung, dengan kemajuan teknologi, davids akhirnya bisa memakai kaca mata khusus anti pecah yang didesain spesial untuknya.




4. PAUL SCHOLES

"ASMA TAK BISA MENGHENTIKANKU"

Siapa yang tak kenal Paul Scholes? Gelandang bertenaga kuda kesayangan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson. Pemain jebolan Class of '92 ini ber-skill di atas rata-rata dan determinasi luar biasa. Daya jelajahnya begitu tinggi. Itulah karakter Scholes yang dikenal publik.

Nah, ada yang tahu sisi lain dari Scholes? Jangan kaget, ternyata pemain ini mengidap penyakit asma. Sebuah kendala yang sama sekali tak terbayangkan, mengingat gayanya yang begitu terngiinas di lapangan hijau. Sekilas tentang asma, saat kambuh deritanya benar-benar tak terbayangkan. dada terasa sesak dan sulit bernapas. Setiap menarik napas, udara seolah tak bisa masuk ke paru-paru.

Scholes baru menyadari kalau dirinya mengidap asma saat berumur 21 tahun. "Debu dan udara kotor bisa membuat asmaku kambuh. Udara dingin, terutama di musim salju juga bisa memicu. Itulah kenapa, aku selalu berhati-hati dan melakukan persiapan serius sebelum berlatih dan bertanding," cerita Scholes.

Sir Alex dan staf dokter MU sudah lama tahu akan penyakit pemain berambut pirang ini. Namun tak pernah sekali pun Fergie menjadikan asma untuk menyingkirkan Scholes dari sjuad. Padahal risikonya lumayan tinggi. Jika saat bermain penyakit itu kambuh, akibatnya berbahaya.

"Menderita asma tidak berarti harus menghentikan kegiatan yang Anda cintai. Asma tidak bisa menghentikanku dari sepak bola," tegas Scholes. Untuk mengurangi risiko penyakitnya meledak di saat genting, Scholes punya cara khusus. "Aku selalu membawa Inhaler. Terutama sebelum latihan dan pertandingan," ujar Scholes.


Jadi, buat kalian-kalian yang punya penyakit sperti mereka, jangan pernah menyerah hanya karena penyakit kalian itu. Justru karena penyakit kita itu, kita harus menjadi lebih bersemangat untuk mencapai cita-cita kita!


Sumber : Tabloid Soccer
Dengan beberapa perubahan

Tidak ada komentar:

KAMU DI KOTA MANA??

Sign by Danasoft - Myspace Layouts and Signs